Jangan Menangis, Key!

Key,
Ketika cinta memilihkan orang yang tak tepat untukmu, membuatmu luka oleh cinta maha nestapa akibat ditinggalkan dengan repih perasaan sia-sia, jangan menangis, sebab itu hanyalah cara Tuhan untuk memuliakanmu. Ia —Tuhan— menunjukkan kepadamu, bahwa lelakimu bukan seseorang yang pantas kau percaya. Maka Tuhan tampilkan ia dalam wujud aslinya sehingga engkau tahu seberapa pantas ia untuk menerima pesona cinta yang berpendar indah dari hatimu. Lalu, manakala yang akhirnya terlihat olehmu adalah ia yang menduakanmu, menyia-nyiakan keping perasaan yang kau titipkan hingga jatuh dan berantakan, sudah sepantasnya engkau bersyukur dapat segera melihat ia dalam bentuk itu. Sebab jika tidak, betapa nestapa engkau jika nanti,—saat langkahmu sudah teramat jauh— baru mengetahui bagaimana cara ia memperlakukanmu saat di belakangmu.

Key,
Hidup adalah sebuah kebahagiaan. Ketika hidup menawarkan kegelapan, maka sesungguhnya itu adalah alasan mengapa engkau harus menjadi cahaya, lilin kecil penerang kehidupan. Setiap dera yang kau rasa merupakan cara yang diberikan Tuhan untuk membuatmu menjadi lebih tegar, lebih sabar, dan lebih bersyukur dalam mengarungi setiap jejak langkah kehidupan.

Key,
Hidup adalah anugerah terindah meski di hari terburuk. Kenyataan bahwa engkau mampu membuat keputusan, menjalaninya, dan pada akhirnya mampu membuat perbedaan, sesungguhnya itu jauh lebih berharga ketimbang kekecewaan dan luka nestapa yang engkau rasakan.

Key,
Hidup adalah istimewa. Karena engkau masih diberikan kesempatan lagi untuk melewati hari. Ada kesempatan baru untuk terus tumbuh dan berkembang, membuat impian beserta harapan-harapan untuk kembali berusaha dalam menggapai asa dan cita-cita.

Teruskan hidupmu dan jangan menangis lagi.


Salam dengan senyum mengembang,
Al.

Ps: Sekiranya cinta melingkupimu senja ini. Aku ingin ia setia mendampingimu. Menjagamu dari setiap luka yang mencoba mengecupmu. Semoga bahagia selalu ada untukmu. Secukupnya. Tak kurang dan tak lebih. Sehingga senyum dapat terus mekar dari kedua bibirmu. Tersenyumlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kategori Utama