Senja Untuk Fa

           - Latifa Amalia Sagitta Syahril


Fa,
Di belakang rumahku, hujan telah lama berhenti
Tinggal desau dingin berhembus melalui kisikisi jendela
Pun kini langit mulai menjingga
Setelah kelabu menyesaki semesta begitu lama


Fa,
Seketika aku teringat filsafat tuamu tentang senja
Katamu, suatu ketika
: Senja itu punya warna indah
Di langit biru ia menjingga
Seperti halnya fajar
Ia pemisah antara siang dan malam
Namun ia mesra
Ia menjelma kereta kuda tuk menjemput mimpi yang akan datang malamnya
Terkadang - atau mungkin selalu? Ia menjadi sangat egois karena hanya sebentar bertamu


Fa,
Kupikir memang benar
Dan senja tak pernah jemu
Datang dan pergi sekehendak yang mereka mau
Pertemuan tenang, sesaat
Tanpa bisa menahan seketika langit menghitam
Gelap dan pekat bersama aroma kesendirian
Tapi ingat
Kerlip gemintang dan senyum rembulan
Datang setelah langit sempurna hitam

"Mari kita saling belajar.
Agar tak ada lagi salah dan kesalahan.
Dan waktu akan mengajarkan kita.
Tentang makna kedewasaan cinta..."
________


Ps :
Maafkan bila tak seindah tulisanmu.
Aku tak pandai berkata banyak.
Terlebih merangkai aksara menjadi sajak.
Aku hanya tukang cumat-comot kata.
Itupun kadang bermakna kadang tidak.


* Senja Untuk Galih #1
* Senja Untuk Galih #2