Balada Si Banyak Bicara



"Nak, sesungguhnya nilai kebaikan sejati adalah tentang apa yang telah engkau kerjakan. Bukan berdasar pada apa yang engkau bicarakan. Tuhan mencipta sepasang tangan, sepasang kaki, dan hanya mencipta satu mulut, semata-mata agar engkau bersegera dalam melangkah dan berbuat kebaikan, bukan sekedar membicarakan..."

Menilai buruk sebuah perbuatan baik itu tabiat manusia sekali. Tingkahnya seolah menunjukkan peduli, nyatanya hanya sekedar kemunafikan atas ketidakberdayaan diri. Refleksi dari sikap cari perhatian, tebar pesona agar telihat sebagai orang baik, berkharisma.

Maka, jika memang belum mampu mencipta kebaikan, dukunglah habis-habisan orang atau sekelompok orang yang berbuat kebaikan. Jadilah tameng pelindung agar kebaikan tetap mengukung. Bila perlu, kerahkan semua kemampuan, harta, jiwa bahkan nyawa. Sungguh sedih dan konyol kalau kita inginkan kebaikan sementara diri terus menjatuhkan, merutuk, menyalahkan.

Sederhana saja, indahnya sebuah kebersamaan adalah ketika terciptanya makna saling. Saling memberi, saling memotivasi, saling mengerjakan, saling mendukung, saling mengingatkan, saling menyemangati. Ada yang dilakukan dengan cara baik, ada yang melakukan dengan caranya sendiri. Tapi sikap yang terbaik tetaplah mereka yang menjaga lisan dan perbuatannya agar tak menyakiti hati sesama.

Akan lebih baik, -sebenarnya
Jika melakukan upaya perbaikan dengan segera.
Tak perlu saling menindas, menjatuhkan, menyalahkan.
Seolah diri adalah orang paling pintar sedunia. Ucapannya adalah mukjizat yang dapat mengubah semua.

Sudahi omong kosong itu.
Usaikan penilaian buruk itu.
Lakukanlah kebaikan dengan segera.
Mulai dari diri sendiri adalah langkah pertama.

"Sendiri itu baik.
Bersama jauh lebih indah.."


--------------------

Kadang Mas Aih suka heran sih sama orang-orang yang kerjaannya cuma memberi kritik tanpa solusi. Bisanya hanya bicara, menyalahkan, menjatuhkan.
Tapi nyatanya, ia tak berbuat apa-apa.
Sekedar kritik, agar terlihat ada.
Padahal kan lebih enak kalau saling mendukung.
Pun bila ingin mengingatkan dengan cara yang baik, bukan dengan mengintimidasi.

Rasanya pengen jitak sih, tapi kan gak baik.
Yaudah diemin aja.
Semoga Tuhan mengetuk pintu hatinya.
Sehingga suatu saat, dia akan lebih memilih untuk mendahulukan perbuatannya, dibanding ucap hampa dari lisannya.

18 komentar:

  1. gak cuma mas aih ..saya jug iya kok.

    BalasHapus
  2. toss lih.
    seperti biasa. kata-kata tersusun indah :D

    BalasHapus
  3. Ya, semoga pintu hatinya terketuk. Kalo nggak mah, jitak wae mas #ehhh

    BalasHapus
  4. ya ya..berkaca pada diri masing2 aja, masih sering bertindak seperti itu :)

    BalasHapus
  5. seperti biasa.
    Selalu bermakna.

    Tapi kita terkadang seperti mereka :(

    BalasHapus
  6. mantaaaap banyak bicara merusak makna, sedikit berbuat lebih berguna dibanding tak ada daya juang..

    BalasHapus
  7. Tong kosong nyaring bunyinya artinya tuh :D

    BalasHapus
  8. kalo di jitak kurang puas tuh mas , lempar kelaut aje *eh

    BalasHapus
  9. Hanya ada 2 pilihan.
    Bicara yang baik atau diam.
    Dan tidak NATO, Not Action Talk Only ^^

    Kunjungan perdana
    Nice post ^^

    BalasHapus
  10. wah...kadang aku juga masih suka gitu...
    semoga bisa memperbaiki... :)
    ngeri di jitak mas Aih...

    BalasHapus
  11. ya, pelajaran juga sih buat diri kita sendiri. kalau nyatanya kita gak suka sama orang kayak gitu ya kita juga jangan kayak gitu.

    BalasHapus
  12. setuju. kadang banyak bicara itu cuma sedang omdo aja selebihnya nutup kuping aja bila yg dikritik ngk sesuai.

    BalasHapus
  13. wah ini teguran buat saya juga

    BalasHapus
  14. Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
    tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

    BalasHapus
  15. inspiratif dan membuka pikiran. terkadang sepertinya saya secara tidak sadar termasuk golongan orang-orang itu deh u,u
    pelajaran untuk dii sendiri supaya lebih baik nih :)

    BalasHapus

Kategori Utama