Putri Keyla dan Lelaki Bertudung Hitam #7

Selamat malam, nona.Pendongeng kembali. Izinkan saya meneruskan lagi cerita yang sempat tertunda. Kau duduklah diam-diam dan tenang. Saya akan menceritakannya lagi pelan-pelan.Ah, tapi tunggu sebentar, nona. Maukah kau berjanji terlebih dahulu, pada apapun akhir kisah dari dongeng ini, kau mau menerimanya? Ehm.. Maksud saya, maukah nona nanti membantu saya bila saya meminta tolong?Baiklah,...
Selengkapnya
Ditulis oleh pada 11 komentar:
Kategori:

Putri Keyla dan Lelaki Bertudung Hitam #6

Selamat malam, nona.Pendongeng kembali. Izinkan saya meneruskan lagi cerita yang sempat tertunda. Kau duduklah diam-diam dan tenang. Saya akan menceritakannya lagi pelan-pelan.---------Hari-hari berikutnya terasa sangat menyenangkan. Pagi hari Putri Keyla membantu ibu Galuh, sore harinya ia melangkah menuju taman Tanjung Harapan. Untuk mendengarkan lagu atau...
Selengkapnya
Ditulis oleh pada 2 komentar:
Kategori:

Putri Keyla dan Lelaki Bertudung Hitam #5

Selamat malam, nona.Pendongeng kembali. Izinkan saya meneruskan lagi cerita yang sempat tertunda. Kau duduklah diam-diam dan tenang. Saya akan menceritakannya lagi pelan-pelan.------------"Kau tahu, nona? Kenapa kota ini bernama tanjung harapan?" ucap Al setelah perkenalan pertama bersama Putri Keyla."Tidak tahu. Saya baru kali pertama ke sini.""Pada awalnya, kota ini...
Selengkapnya
Ditulis oleh pada Tidak ada komentar:
Kategori:

Putri Keyla dan Lelaki Bertudung Hitam #4

Selamat petang, nona.Pendongeng kembali. Izinkan saya meneruskan lagi cerita yang sempat tertunda. Kau duduklah diam-diam dan tenang. Saya akan menceritakannya lagi pelan-pelan.-------Angin berembus, ditingkahi kicau nuri bersahutan. Daun-daun merunduk dihinggapi embun. Cahaya mentari masuk melalui kisi-kisi jendela. Pagi datang lagi.Putri Keyla terbangun dari atas...
Selengkapnya
Ditulis oleh pada 2 komentar:
Kategori:

Putri Keyla dan Lelaki Bertudung Hitam #3

Selamat sore, nona.Pendongeng kembali. Izinkan saya meneruskan lagi cerita yang sempat tertunda. Kau duduklah diam-diam dan tenang. Saya akan menceritakannya lagi pelan-pelan.--------Pada suatu pagi di istana, Putri Keyla memasang senyum terbaiknya. Perasaannya membuncah mendengar kabar kepulangan Pangeran Tirta. Pada hari ketiga pelayaran, Pangeran Tirta sampai di dermaga...
Selengkapnya
Ditulis oleh pada Tidak ada komentar:
Kategori:

Putri Keyla dan Lelaki Bertudung Hitam #2

Selamat siang, nona.Pendongeng kembali. Izinkan saya meneruskan lagi cerita yang sempat tertunda. Kau duduklah diam-diam dan tenang. Saya akan menceritakannya lagi pelan-pelan.-------------Tirta dan Keyla menikmati kebersamaan mereka dengan mesra. Belajar saling mengenal dan memahami seperti yang dititahkan ayah Keyla.Hingga suatu hari..Kerajaan membutuhkan pangeran Tirta untuk...
Selengkapnya
Ditulis oleh pada Tidak ada komentar:
Kategori:

Putri Keyla dan Lelaki Bertudung Hitam #1

Selamat pagi, nona.Jadi begini, hari ini saya ingin mendongeng untuk kamu. Kau duduklah diam-diam dan tenang. Saya akan menceritakannya pelan-pelan.----------Suatu hari, tersebutlah seorang ratu kerajaan yang cantik jelita. Kehidupannya damai penuh kebaikan. Kesahajaannya terhadap rakyat membuat ia begitu dicintai oleh rakyatnya. Raja sangat mencintai...
Selengkapnya
Ditulis oleh pada Tidak ada komentar:
Kategori:
Langganan: Postingan (Atom)

Kategori Utama

Celoteh

Terlalu banyak suara menggema didalam kepala. Maka kubiarkan lisan melafalkan. Melalui bait aksara telanjang.

Puisi

Di kepala ini, semesta kata berputar tak beraturan, dan kamu masih menjadi tema yang selalu ingin kutuliskan.

Fiksi

Hidup adalah sekumpulan cerita, tak peduli sedih, haru ataupun bahagia. Dan aku adalah aksara yang menjadikannya.