Dengan Penuh Kecemasan

Aku telah membaca suratmu. Dada bergetar oleh amarah yang tak kutahu karena apa. Maafkan aku merusak suratmu yang itu. Sesaat setelah membaca, aku meremasnya tanpa sisa.

Sudahi dulu tangismu. Seka air mata yang berderai deras di kedua pelupuk matamu. Biarkan dirimu tenang. Hilangkan semua kebimbangan dan kegamangan yang melanda pikiran. Tersenyumlah dengan kebahagiaan paling nyaman. Mungkin akan sulit - aku tahu. Tapi cobalah. Setidaknya, ada aku di sini yang juga merasakan kegusaran yang sama. Bersama doa-doa untuk kebahagiaan kita berdua.

Kau tahu?
Ibuku sedang sakit keras sekarang. Inginku menjemputmu. Membawamu pergi. Atau mengajak orangtuamu untuk berbicara perihal perjodohanmu itu. Aku sayang kamu - kamu tahu itu. Dan aku akan mempertahan kita. Hubungan yang selama ini kita jaga berdua. Tapi untuk saat ini aku tak dapat lakukan itu. Ibuku butuh seseorang yang menjaga dan merawatnya. Dan kini, hanya ada aku. Aku sedang kuat berusaha mencari biaya pengobatannya. Hariku melelahkan. Kupacu waktu untuk melakukan semua hal yang mendatangkan uang. Demi kesembuhan ibu.

Maafkan aku yang belum bisa berangkat ke kotamu sekarang. Membawa cinta yang selama ini menjaga kita. Aku janji, selepas kesembuhan ibu, aku akan segera menemuimu. Memberikan pundakku yang tegap untukmu bersandar. Merentang pelukan untukmu menumpahkan kegelisahan. Mencium keningmu yang berkerut oleh persoalan-persoalan.

Temui kedua orangtuamu. Katakan kepada mereka tentang penolakanmu. Kurasa bila kau mengatakan yang sejujurnya mereka akan menerima. Perihal tamu yang membawa lamaran, terima mereka dengan senyummu yang paling cerah. Sampaikan penolakanmu dengan bahasa yang santun. Dengan tutur kata ramah yang selama ini membuatku teduh. Aku yakin kamu pasti bisa melakukannya. Aku sayang kamu. Dengan asa yang penuh, aku berharap kau tetap menjaga kesetiaanmu. Seperti halnya makna nama pemberian ayahmu itu, Wafa Kamilah. Kesetiaan yang sempurna.

Dengan penuh kecemasan.
Aku menanti kabar terbaik dari suratmu yang berikutnya.

Jaga dirimu baik-baik.
Tetaplah bersinar dengan cantik.

Dari aku, lelaki yang mencintaimu utuh.

Ps: Aku mohon doamu untuk kesembuhan ibu. Lafadzkan doa-doa terbaik dalam setiap rukuk sujudmu yang khusyuk.


2 komentar:

Kategori Utama