Aku hampir gila menunggu lamanya kau membalas pesanku. Syukurlah bila kau baik-baik saja. Hampir-hampir aku ingin segera ke kotamu. Menuntaskan gebalau rindu yang mengusik setiap jejakku. Meninggalkan segala kewajiban dan rutinitas yang selama ini menahan hasratku.
Aku aminkan segala doamu. Bahkan aku pun tak pernah alpha menyelipkan namamu dalam setiap sujud khusyuk sepertiga malamku. Semoga Tuhan menjawab segala pinta kita. Sebagaimana angan dan ingin kita bersama. Amin.
Aku tak akan menulis banyak dalam surat ini. Aku hanya ingin mengabarkan bahwa aku baik-baik saja. Begitu pun ibu sekarang. Ia sudah mampu melakkan aktivitas seperti biasanya. Jadi kau tak perlu khawatir lagi menanyakan kabar ia sekarang. Biarlah kau perhatikan dirimu sendiri. Jaga kesehatan dengan sebaik-baiknya. Agar kau tak letih terjatuh oleh rutinitas yang memenjarakanmu.
Kau sibuk apa sekarang?
Ceritakan saja keluhmu. Biar aku tahu kau sudah berkembang seperti apa sekarang.
Bagaimana kabar keluargamu? Masih adakah orang di sekitarmu yang mencuri pandangi keindahanmu selain aku?
Aku selalu pusing bila memikirkan hal ini. Seakan jarak kian bengis mengikis rasa percayaku pada kesetiaanmu.
Maafkan bila aku mencurigaimu.
Bukan tak percaya.
Aku hanya ingin tahu apa yang kaurasa.
Peluk Hangat.
Dari aku yang cemburu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar