"Sebab waktu terpenggal duka.
Dan gelisah mengkhalwatkan luka.
Kupersembahkan senja terkulai.
Kepasrahan yang kian menjuntai..."
Penantian adalah air mata yang tak usai oleh rinai, sayang.
Jikalah cinta hanya luka berselimut duka.
Sampai kapan harus kueja rasa yang sembunyi di hatimu.
Tak kuasa kukayuh rindu bersama sengal nafasku.
Seringkali kita berbincang di kidung malam.
Kusam rembulan dan luntur gemintang di pangkuan awan.
Adalah kisah yang terjerembab dalam belenggu resah.
Menahan tawa dengan buliran airmata.
Tak akan kulesatkan perih dari luka cintaku.
Meski rindu melumpuhkan cakrawala hidupku.
Parung, 23 Agustus 2011.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar