Kita Bisa, Indonesia Harus Bisa


Indonesia.
Negeri yang kaya.
Semua orang percaya bahwa bangsa ini mampu jaya.
Tapi mengapa hari ini sebagian rakyatnya masih merasa terjajah?
Sekolah tak bisa.
Cari makan susah.
Mencari kerja sama sulitnya dengan mencari jarum diantara tumpukan sekam.

Apa yang salah?
Sistem?
Sistem apa?
Bukankah Pancasila telah mengatur semua?
Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan.

Kupikir gila bila saat ini Indonesia belum menjadi apa-apa. Tanah yang subur, lautan yang maha luas, ilmu pengetahuan yang melangit, pariwisata yang aduhai bukan kepalang indahnya, semua ada di Indonesia. Lalu apa yang kurang? Segala ke-luar-biasa-an ada disini, di negeri Indonesia.

Kurasa konyol bila saat ini Indonesia hanya menjadi negara berkembang. Jumlah manusia yang menjadi sumberdaya semestinya mampu membuat perubahan besar untuk kemajuan bangsa. Orang cerdas, orang pandai, bahkan jenius begitu banyak jumlahnya. Kutengok ke belakang, begitu banyak anak Indonesia yang mengukir prestasi di kancah dunia. Olimpiade, pagelaran olahraga, karya ilmiah, penemuan baru ada segmen apa saja. Anak Indonesia membuktikan bahwa bangsa ini bisa. Lalu dimana letak ke-tidak-mampuan-nya?


Ah, aku lupa.
Kekayaan saja tak cukup bila tanpa pemberdayaan merata.
Kecerdasan tak ada guna bila tanpa kejujuran yang jadi pakaiannya.
Begitu banyak orang baik, namun hanya sedikit yang mau menunjukkannya.
Keserakahan, kehausan akan jabatan, kemunafikan dibiarkan menjadi racun kemerosotan bangsa.

Andai setiap orang baik mau menunjukkan kepiawaiannya dalam berbuat baik, kurasa kebangkitan bangsa bukan lagi menjadi angan hampa. Tak peduli berapa banyaknya orang jahat, orang-orang baik yang menunjukkan kebaikannya akan menjadi penghalau segala keburukan dan kebusukan yang ada. Tak peduli seberapa banyak keburukan yang sudah ada, kebaikan akan selalu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan kebangkitan.

Sungguh, aku mau menjadi orang baik. Yang jujur, merasa cukup, sederhana, tak banyak bicara, melakukan saja kebaikan yang bisa dilakukan. Tak serakah, mendusta, menyakiti hati sesama hanya untuk kesenangan sementara. Aku mau menjadi baik. Aku mau berubah untuk memperbaiki diri. Aku mau menjelma menjadi manusia-manusia yang ringan dalam berbuat kebaikan. Ramah, sopan, tak keras kepala. Karena aku percaya, bahwa Tuhan hanya akan mengukur hatiku bukan kepala.

Sungguh.
Aku mau.
Aku ingin.
Aku akan.
Aku mencoba.
Kamu juga kan?

Aku percaya, betapapun rumit dan berbelitnya permasalahan yang mengukung bangsa ini, kita masih memiliki harapan.
Maka apapun yang bisa kau lakukan untuk memperbaiki bangsa ini, lakukanlah!!



Selengkapnya

Balada Si Banyak Bicara



"Nak, sesungguhnya nilai kebaikan sejati adalah tentang apa yang telah engkau kerjakan. Bukan berdasar pada apa yang engkau bicarakan. Tuhan mencipta sepasang tangan, sepasang kaki, dan hanya mencipta satu mulut, semata-mata agar engkau bersegera dalam melangkah dan berbuat kebaikan, bukan sekedar membicarakan..."

Menilai buruk sebuah perbuatan baik itu tabiat manusia sekali. Tingkahnya seolah menunjukkan peduli, nyatanya hanya sekedar kemunafikan atas ketidakberdayaan diri. Refleksi dari sikap cari perhatian, tebar pesona agar telihat sebagai orang baik, berkharisma.

Maka, jika memang belum mampu mencipta kebaikan, dukunglah habis-habisan orang atau sekelompok orang yang berbuat kebaikan. Jadilah tameng pelindung agar kebaikan tetap mengukung. Bila perlu, kerahkan semua kemampuan, harta, jiwa bahkan nyawa. Sungguh sedih dan konyol kalau kita inginkan kebaikan sementara diri terus menjatuhkan, merutuk, menyalahkan.

Sederhana saja, indahnya sebuah kebersamaan adalah ketika terciptanya makna saling. Saling memberi, saling memotivasi, saling mengerjakan, saling mendukung, saling mengingatkan, saling menyemangati. Ada yang dilakukan dengan cara baik, ada yang melakukan dengan caranya sendiri. Tapi sikap yang terbaik tetaplah mereka yang menjaga lisan dan perbuatannya agar tak menyakiti hati sesama.

Akan lebih baik, -sebenarnya
Jika melakukan upaya perbaikan dengan segera.
Tak perlu saling menindas, menjatuhkan, menyalahkan.
Seolah diri adalah orang paling pintar sedunia. Ucapannya adalah mukjizat yang dapat mengubah semua.

Sudahi omong kosong itu.
Usaikan penilaian buruk itu.
Lakukanlah kebaikan dengan segera.
Mulai dari diri sendiri adalah langkah pertama.

"Sendiri itu baik.
Bersama jauh lebih indah.."


--------------------

Kadang Mas Aih suka heran sih sama orang-orang yang kerjaannya cuma memberi kritik tanpa solusi. Bisanya hanya bicara, menyalahkan, menjatuhkan.
Tapi nyatanya, ia tak berbuat apa-apa.
Sekedar kritik, agar terlihat ada.
Padahal kan lebih enak kalau saling mendukung.
Pun bila ingin mengingatkan dengan cara yang baik, bukan dengan mengintimidasi.

Rasanya pengen jitak sih, tapi kan gak baik.
Yaudah diemin aja.
Semoga Tuhan mengetuk pintu hatinya.
Sehingga suatu saat, dia akan lebih memilih untuk mendahulukan perbuatannya, dibanding ucap hampa dari lisannya.
Selengkapnya

Lagi Galau?

  • 9 Juli 2011, 22:51:42

“Jika kesedihan itu adalah hujan dan kebahagiaan adalah matahari, maka kita membutuhkan keduanya untuk dapat  melihat indahnya pesona pelangi.”

Untukmu yang sedang bahagia hatinya, bersyukurlah.
Niscaya, Tuhan akan menambahkan kebahagiaan baru dalam hidupmu.
Begitulah Tuhan berjanji dalam firman-Nya.Untukmu yang sedang sedih hatinya, bersabarlah.
Niscaya, selepasnya gerimis di beranda hatimu.
Matahari telah menawarkan pancaran pesona pelangi untuk kau nikmati keindahannya.

  • 15 April 2011, 06:21:49
Banyak orang marah ketika dimanfaatkan oleh orang lain.
Padahal, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang mampu memberikan manfaat untuk orang lain.
Maka semestinya,
Jadilah pribadi-pribadi yang ikhlas dimanfaatkan bagi kebaikan orang lain.

“Berbuat baik itu terhadap siapa saja.
Bahkan kepada mereka yang menyakitimu.
Bukan karena mereka pantas diperlakukan baik.
Tetapi karena kita adalah orang baik…”

Sepenuh hati kuberharap.
Semoga kita termasuk bagian dari mereka yang tak pernah letih menebar benih kebaikan dalam setiap jejak langkah kehidupan.

Let yourself grows perfectly!

  •  22 Mei 2011, 06:17:03

“Masa depan kehidupanmu adalah hasil dari keputusan yang kau ambil hari ini. Maka, putuskanlah dengan berani. Karena keberanian adalah bukti dari keimanan.”
  •  12 Juli 2011, 06:27:12

Lihat ke atas         : Raih cita dan asa untuk bahagia
Lihat ke bawah      : Bersyukur atas segala keadaan yang dirasa.
Lihat kesamping    : Bersabar dan semangat dalam menjalani hidup dalam ikatan kebersamaan.
Lihat ke belakang  : Merefleksikan hikmah kegagalan sebagai terapi perbaikan.
Lihat ke dalam      : Muhasabah diri dalam menempuh target kehidupan.
Lihat ke depan      : Melangkah maju menjadi diri yang lebih baik.

  •  13 Juli 2011, 10:35:19

Rencana Tuhan selalu berakhir dengan kebaikan. Maka apabila kini keadaan belum berpihak padamu. Yang membuat dirimu terkepung oleh luka dan kekecewaan. Membuat hatimu dirundung sakit dan kepedihan. Menggalaukan hati dan pikiran. Sesungguhnya itu bukanlah akhir dari pengharapan. Maka, tetapkan hatimu untuk terus bertahan. Bersabar. Bersyukur. Dan berupaya melakukan perbaikan.
“Karena rencana Tuhan selalu berakhir dengan kebaikan..”
‘God will always give a way for your difficulties.
Insya Allah. You find a way.

  •  16 Juli 2011, 06:27:55

Setiap pagi, kehidupan menawarkan dua pintu masuk. Pintu pertama bernama harapan baik. Pintu kedua bernama keluh kesah. Mereka yang memasuki kehidupannya dengan harapan baik akan selalu urah senyum sapanya. Selalu menebarkan kebaikan dalam setiap langkahnya. Berpikir positif dalam jiwanya. Mengikhlaskan hati hanya untuk keridhoan-Nya. Selalu yakin dan percaya. Bahwa Tuhan akan memberikan kebaikan kepada mereka yang menebar kebaikan dalam kehidupanNya. maka semestinya, jangan pernah kita berfikir untuk memasuki pintu kedua. Karena keluh keah adalah penghancur ganas harapan indah. “Selamat Pagi, adik… “
  •  15 Juli 2011, 20:15:33

Pertolongan Tuhan semoga diturunkan kepada mereka yang memberanikan diri untuk memikul beban yang lebih besar dari pada kemampuannya. Fashbir shobron jamiil. Kesabaran yang baik adalah kesetiaan untuk tetap meyakini bahwa segala hal yang terjadi dalam hidup merupakan maksud baik dari Tuhan untuk kehidupan kita.
Tetapkan hati untuk merasa damai.
“Because, a peaceful heart makes a beautiful life..”
Semoga Tuhan mendamaikan hati kita.
Amin.


  •  22 Juli 2011, 01:23:36

Tuhan memang tak selalu menjanjikan langit untuk tetap berpendar cerah. Bunga untuk selalu merekah merah. Dan mentari untuk selalu bersinar indah. Tapi ketahuilah! Hanya Dia yang mampu melukis pelangi selepas badai. Menawarkan senyum disela air mata. Memberikan pinta dalam setiap untaian doa. Menyisipkan hikmah dalam setiap musibah.
Jangan pernah menyerah!
Teruslah berjuang.
You’ll never walk alone.
God beside you.
Insya Allah
  •  21 April 2011, 15:45:23

Hidup adalah sebuah kebahagiaan.
Ketika hidup menawarkan kegelapan, maka sesungguhnya itu adalah alasan mengapa engkau harus menjadi cahaya, lilin kecil penerang kehidupan.
Setiap dera, cobaan dan ujian kehidupan merupakan therapi yang diberikan Tuhan untuk membuatmu menjadi lebih tegar, lebih sabar dan lebih bersyukur dalam mengarungi setiap jejak langkah kehidupan.

Hidup adalah anugerah terindah meski di hari terburuk.
Kenyataan bahwa engkau mampu membuat keputusan, menjalaninya dan pada akhirnya mampu membuat perbedaan, sesungguhnya itu jauh lebih berharga ketimbang kekecewaan dan kesulitan yang engkau rasakan.

Hidup adalah istimewa.
Karena engkau masih diberikan kesempatan lagi untuk melewati hari.
Ada kesempatan baru untuk tumbuh berkembang, membuat impian juga kesempatan untuk kembali berusaha dalam menggapai segala cita dan harapan.
  •  24 April 2011, 16:23:45

Kawan.
Tak ada gawang yang berlari menuju arah bola.
Tak ada bunga yang terbang menuju ke arah lebah bersarang.
Begitupun keberhasilan.
Tak akan ada keberhasilan yang datang mendekati kita.
Tetapi kitalah yang harus bergerak menjemput keberhasilan itu.

Tak ada orang yang kuat tanpa melewati beban masalah.
Tak ada kata sabar tanpa ujian yang harus diselesaikan.
Dak tak akan pernah ada medali tanpa diawali dengan adanya pertandingan.

Kawan.
Tetaplah semangat menjawab semua tantangan.
Cobaaan hanyalah sekedar permainan.
Dan kita HARUS memenangkannya!

Jangan pernah kau takut!
Sesungguhnya Tuhan selalu bersama kita.
  •  25 April 2011, 08:56:09

Sahabat.
Duduklah disini.
Mari kita bicara dengan hati.
Aku tak bermaksud menertawai.
Apalagi menghakimi.
Kau boleh bercerita sesuka hati.
Singkap masalah yang tertabiri.
Bagi rahasiamu mulutku terkunci.

Sahabat.
Satu pintaku kali ini.
Lepaskan beban dalam hati.
Untukmu aku ada disini.
Kuberikan pikiran, tangan dan kaki.
Bersama-sama kita cari solusi.
Sesuai  jalan yang diridhoi Ilahi.
Harapku sepenuh hati.
Semoga segala yang terbaik penuhi setiap jejak langkah yang kau tapaki.
Amin.
  •  11 Mei 2011, 16:38:19

Kejadian buruk saat ini.
Boleh jadi baik saat nanti.
Ilmu manusia sedikit sekali.
Jangan sampai sedih hati.
Hasrat tak termiliki.
Nasib kita saat ini anggaplah jalan yang harus dilalui.
Untuk sesuatu yang lebih baik nanti.
Yakinlah kebenaran rencana Ilahi.
Asalkan kita patuh di jalan Nabi.
Tekun berusaha sepenuh hati.
Tak akan kecewa di akhir nanti.

Mohon ampun kepada Tuhan untuk segala kesalahan.
Semoga deretan cobaan akan menambah keyakinan.
Betapa kecilnya ilmu insan.
Begitu dahsyatnya ilmu Tuhan.

  • 17 Mei 2011, 10:15:37

Waktu terbaik untuk berbahagia adalah sekarang.
Tempat terbaik untuk berbahagia adalah disini.
Dan cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain.

"Share to Succes!!!"

Berikan satu kepada sesama.
Maka Tuhan 'kan menggantikan dengan berkali lipat selaksa bahagia.
Begitulah Tuhan menjanjikan dalam firmanNya.

Segera putuskan, kawan!
Karena kebahagiaan adalah masalah keputusan.
Ketika engkau memutuskan untuk bahagia, maka semua perasaan, pikiran juga tindakanmu akan berfokus pada segala hal yang membahagiakan.

Let's yourself grows perfectly!

  •  14 Februari 2011, 12:36:45



Sahabat…
Seberat apa pun masalahmu.
Sekelam apa pun beban hidupmu.
Janganlah kau berpaling, berlari ataupun bersembunyi darinya.
Agar kau tak bertemu dengannya atau bahkan menghindar darinya.

Karena sahabat.
Seberapa jauh pun kau berlari dan sedalam apa pun kau bersembunyi, masalah pasti akan datang menemuimu dalam sebuah mozaik episode kehidupanmu…

Sahabat…
Alangkah indahnya hidup bila kau temui ia dengan dada yang lapang, persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati dan mengkilapnya lantai nuranimu. Hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi. Ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran di tambah sedikit panganan keteguhan.

Sahabat…
Dengan begitu, sepulangnya ia dari rumah hatimu akan kau dapati dirimu menjadi sosok yang lebih tegar dalam semua keadaan dan kau pun akan mampu dan lebih berani untuk melewati lagi setiap dera kehidupan.
Dan yakinlah sahabat
Kau pun akan semakin bisa bertahan kala badai cobaan itu datang menghadang…

  • Juli 2011

Bagi dunia.

Mungkin engkau hanya seseorang.

Tapi bisa saja.

Bagi seseorang.

Engkau adalah dunianya.

Jangan rendahkan dirimu!

Segera buka matamu.

Angkat dagumu!



Teruslah berkarya!
Sekecil apapun itu!

--------
"Cinta adalah sekumpulan paradoks yang membingungkan, maka meskipun menyakitkan, cinta tetaplah membahagiakan..."




Jadi? Masih mau galau?
Galau lagi, galau lagi.
Emang gak capek galau terus?
Galau itu kata sifat, jadi gak pantes kalo dijadikan kata kerja.
Let's move!!!
Hidup terlalu singkat jika hanya diisi dengan hal yang tidak bermanfaat.
Selengkapnya

Cantik, Apa Kabar?

Hei cantik, apa kabar?
Masihkah sendu melingkupi semestamu?
Atau cerahnya hari telah mengusir segala mendung yang tega membuatmu kelabu?

Aku baik.
Senyumku masih terjaga apik, meski sendu sesekali datang mengusik.

Cantik.
Ingatkah engkau pada akhir dari perbincangan kita kemarin? Kau bilang, engkau pergi agar aku bisa mendapat yang lebih baik darimu. It's so funny!
Bagaimana mungkin aku mendapat yang lebih baik jika aku telah merasakan kesempurnaan? Aku memang tak sempurna adanya, begitu pula dengan kau. Tapi, kebersamaan kita adalah menyempurnakan. Aku bukan lagi menjadi aku.
Kamu bukan lagi menjadi kamu. Aku dan kamu telah menjelma menjadi kita.

Ah, cantik.
Namun itu dulu. Dulu sekali. (tapi bisa saja untuk saat nanti, -siapa yang tahu?). Benar kan? Sementara saat ini aku hanya mampu mengeja masa lalu. Mengingat saat dimana aku masih menatap matamu malu-malu. Lalu kemudian pipimu perlahan bersemu kemerahan. Ada rasa debar dan gejolak ingin memeluk disitu. Tapi, itu dosa - katamu.

Ya, aku dan kau terkukung dan terpasung dalam alasan batas. Untuk sesuatu yang indah saat tiba waktunya. -katanya"Karena kita adalah ciptaan Tuhan, maka izinkan aku mencintaimu dengan caraNya. Jangan paksa aku. Perkenankan aku mencintaimu dalam diamku." Katamu, suatu waktu.

Aku hanya tercekat.
Tak tahu bagaimana menjawab.
Aku merasa begitu lena dengan rasaku.
Aku memang manusia biasa.
Lemah, rapuh, terkadang patah, yang juga tak luput dari perasaan.
Sementara aku masih tak mengerti bagaimana cara terbaik untuk menyikapi perasaanku.
Selain menikmati hari bersamamu.
Dengan canda tawa, senyum dan air mata yang menjadi jembatannya.
Lebih dari itu, aku tak tahu apa-apa.

Mungkin kau benar adanya. Mencintai manusia berarti harus mencintai pula sang pencipta. Jika engkau saja telah kuanggap sempurna, maka bagaimana mungkin aku melupakan Dia yang Maha Sempurna? Tak akan kusia-siakan hidupku. Terlebih membiarkan ragu membelenggu.
(Mungkin jika Tuhan mengizinkanku untuk mengintip sedikit saja bagaimana sebenarnya rupa jodohku, saat ini aku tak akan meragu)

Maka biarlah aku bersabar dalam diamku, karena aku akan mencoba percaya apa yang engkau percaya. Bahwa tulang rusuk tak akan pernah tertukar.
Jika kita adalah memang sepasang nama yang tertulis dalam suratan takdirnya, maka kita bisa apa? Selain menjelma sebagai sepasang perindu yang menjalin tali cinta dalam kasihNya yang abadi. Beruntaikan tasbih-tasbih rindu untuk sebuah kain yang menjadi penutup dalam satu atap penuh berkah atas keridhaanNya.


"Karena cinta adalah ketulusan, maka merelakan adalah jalan.
Mencintai dengan cara dewasa tanpa rengekan."

Semoga kau baik.
Dari seseorang yang diamdiam mencintaimu dalamdalam




Parung, 14 Juni 2012
Selengkapnya

Larut Bersama Malam

kupandangi langit malam ini
dan khayal pun datang menyapa
aku dan ia mulai berkatakata


entah permulaan siapa
kami bertengkar, akhirnya ia hilang
menyisa sepi yang kemudian tertinggal


sepi
selayak di kuburan saja
ditinggal para pelayat dan kerabat
perlahan bisik angin pun hanyut
lenyap


sepi
hanya ada rumputrumput kering
dedaunan mulai layu
kuning, kecoklatan
gugur


sepi
seperti pasar ditinggal penjual dan pembeli
hanya menyisa lapaklapak
juga gerobak tua
hampa


kemudian aku mulai berceritera
runtut peristiwa di sungaiku
yang sebabkan ikanikan mati
menggelepar


namun langit malam masih ada
gelapnya teduh, menyejukanku
tak lama aku menguap
katup mata mulai berat
mulut mengalunkan lagu tak berirama
aku lelah
dan melarut bersama malam




Parung, 12 Juni 2012
Selengkapnya

Bahasa Nusantara, Bahasa Kita Semua

Halo, Kumaha damang? (sunda asli)
Halo, Piye kabare? (jawa tulen)
Halo, Baa kaba? (minang pasti nih)
Hai, Onyi bite? (kayu agung)



Semoga semua baik. Dalam keadaan yang membahagiakan meski sendu sesekali datang. Aamiin



Kali ini Mas Aih, mau bahas sedikit tentang negeri kita, Indonesia tercintah. Kita semua udah pada tahu, bahwa Indonesia itu negara yang sangat kaya. Budaya, suku, bahasa, adat istiadat menjadi pondasi pertama yang membentuk kesatuan bangsa. Maka gak heran kalau Indonesia dapet julukan "Negeri Sejuta Warna". (ini bisa-bisaan mas aih aja sih :p)

Dari semua keanekaragaman, bahasa daerah di Indonesia terbilang yang paling banyak jumlahnya dibanding negara-negara lain. Pusat Bahasa Depdiknas, pada tahun 2008 menyebutkan bahwa bahasa daerah di Indonesia berjumlah kurang lebih 746 bahasa dari 17.508 pulau yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Whoaaaaa banyak banga.


Gue sendiri, udah sering banget nemuin orang ngomong dengan bahasa daerahnya masing-masing. Jawa, sunda, minang, batak karo, bugis, aceh, papua. Semua berbeda, antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain. Sekalipun ada kosa kata yang sama, tapi artinya beda. Dahsyat!!
Belom lagi logat atau dialek daerah. Keanekaragaman dialek, membuat bahasa daerah menjadi terlihat semakin semarak dan beragam. Menurut gue, yang paling keren itu Nganjuk, bahasa jawanya agak mendayu-dayu gitu. Misalnya, kata enak kalo dilafalkan oleh orang Nganjuk menjadi uwenak, kesel jadi kuesel. Sambel menjadi suwambel, galau menjadi guwalau. (Eh gak deng, yang 2 kata terakhir becanda :p)



Kalo menurut teorinya sih, bahasa nusantara itu terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu kelompok Austronesia dan Non-Austronesia. Kelompok Austronesia inilah yang melahirkan bahasa-bahasa besar dari bahasa-bahasa Nusantara seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Batak, Bahasa Jawa, dan lain-lain.

Sementara Kelompok Non-Austronesia (Kadang disebut juga Kelompok Papua/Timur) melahirkan bahasa besar yang lain, seperti bahasa Maluku, Papua, Halmahera dan bahasa lainnya yang berada di wilayah Indonesia Timur.

Nah, dari keberagaman ini. Tahukah kalian bahwa semakin lama bahasa daerah kita semakin punah???


Menurut Kepala Pusat Penelitiaan dan Kebudayaan (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bapak Drs. Abdul Rachman Patji, MA. bahwa hanya tinggal 10% bahasa yang akan bertahan. Penyebabnya karena bahasa daerah semakin jarang dipergunakan.

Hayolo..



Menurut Mas Aih, ada beberapa alasan lain yang mungkin bisa menjadi penyebab kenapa bahasa daerah bisa punah.

1. Pernikahan Beda Rumpun
Hal ini sering banget kita temuin. Orang jawa nikah sama orang sunda, orang sunda nikah sama orang jawa. Orang minang nikah sama orang bugis, orang bugis nikah sama orang minang.(sama aja -__-") #Plak
Nah, karena perbedaan rumpun budaya, bagi pasangan yang gak mau ribet belajar bahasa masing-masing, mereka lebih memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai media komunikasi. Akhirnya, bahasa daerah diabaikan dan terlupakan. 


2. Urbanisasi
Dulu, mungkin sampai saat ini. Banyak banget orang yang merantau dari daerah satu ke daerah yang lain demi mencari kitab suci. Hingga akhirnya, mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan etnis tempat mereka berpindah. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, maka mereka memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia, dan relatif meninggalkan bahasa daerahnya. Akhirnya, bahasa daerah diabaikan dan terlupakan. 

3. Tidak Ada Pendidikan Bahasa Daerah Di Rumah
Nah, ini sering juga kita temuin, atau bahkan diri kita sendiri yang merasakan. Orang tua tidak mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anaknya. Akibatnya, banyak anak yang tidak mengerti bahasa daerah asalnya. Hingga pada akhirnya, bahasa daerah terabaikan dan terlupakan.

4. Malu
Bener gak? Sebenernya masih banyak orang yang setia dengan bahasa asalnya. Tapi, karena banyaknya ejekan yang mereka dapet ketika berbicara bahasa daerah, mereka menjadi merasa malu untuk menggunakan bahasa daerahnya dan memutuskan untuk tidak menggunakannya lagi. Akhirnya, bahasa daerah semakin terabaikan dan terlupakan.



Terus, apa yang harus kita lakukan Mas Aih????


Setuju atau pun tidak. Bahasa daerah merupakan akar kebudayaan bangsa. Darinya bermula asa dan cita-cita untuk bersatunya bangsa Indonesia. Dengannya pula Indonesia menjadi luar biasa karena kekayaan ragam budayanya. Maka, cara terbaik untuk menghargai dan menghormati adalah dengan melestarikannya.

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk melestarikannya. Kita punya waktu  dan kesempatan untuk bertanya dan belajar. Kita memiliki kebaikan hati untuk tidak menghina dan mengejek bahasa daerah orang lain. Kita punya kebesaran jiwa untuk tidak melupakan jati diri. Kebanggaan atas pengakuan diri dari mana kita lahir dan tumbuh berkembang. Karena t
ak ada tempat yang lebih baik, selain rumah kita sendiri.


Lupakan tentang segala permasalahan. Yang terpenting adalah mencari solusi penyelesaiannya. Percuma kita merutuk, menyalahkan, tapi gak ada usaha untuk memperbaiki. Percuma juga kita cuma duduk diam menutup mata, sementara kita punya kemampuan untuk berupaya.


Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?
Kalau bukan dari sekarang, mau kapan lagi?
Kalau mereka saja bisa, kenapa saya tidak?




Yuk, Kita teriakan dengan lantang.

Aku bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia!!!



Yang mau teriaknya pake bahasa daerahnya masing-masing boleh kok :D

Selengkapnya

Usai

Malam ini aku terluka. -lagi
Damba yang kupuja hanya tinggal nama.
Penantian yang kujaga, nyatanya hanyalah hampa.
Aku tak akan menyalahkanmu.
Kata mereka, luka terjadi bukan karena cinta yang salah.
Ia nampak hanya karena aku terlalu berharap.
Mungkin aku yang salah. -maafkan ya.
Tapi salahkah mereka?

Yang menggantungkan harapan kepada manusia?

Kali ini tak bisa kutulis banyak.
Kubiarkan saja aksara mengurai selaksa luka yang menganga.


Aku Bukan Pilihan


tidak untuk berdiri di dua kaki 

tiba di persimpangan 
angin berhembus, menentukan arah 
bukan untuk dibandingkan 
walau ada hati yang kan terluka 
tapi itu lebih baik 
tiada perlu dirimu untuk resah 
terduduk diam merenung 
semua mungkin harus berakhir 
aku 'kan pergi 
melanjutkan langkah 
kau tetaplah disana 
menanti dia yang terbaik 
pilihan hatimu yang telah lama dinanti 

biduk ini 'kan kembali berlayar 
"karena aku bukan pilihan..." 


Andai Kau Tahu


Mengusir semesta lara dalam malam pekat. Membakar sisa rasa yang sekarat

Damba yang kupuja hanya tinggal nama. Rindu yang kujaga hanya semu belaka

Tak terlihat lagi manja sapa yang biasa
Melukisi hari dengan warna
Penuh suka cita

Sementara
Aku hanya tersudut di ujung luka
Memeluk sunyi
Menghitung sisa air mata
Satu demi satu : 
Menjumlah duka

Andai kau tahu


Pada Selasar Senja


          - Kepada pemilik mata seindah permata 


Melangkah di tepian pantai 
Menyusuri jejak pasir putih 
Disorot sinar mentari senja 
Ditingkahi debur ombak yang mengalun merdu 

Aku bersandar diantara sampan 
Yang telah lama ditinggal nelayan 

Aku melepasmu dari sini 
Kapan kau kembali? 
Menjengukku


Aku Belum Bisa Lupa, Perbincangan Akhir Diantara Kita


Dan 

Air mata 
Menetes lagi 
Seiring luka : 
Perih

Hujan menjadi teman kala sepi. Terhirup aroma hening yang dingin. Melayang diantara hampa. Tersesat pada ada dan tiada. Sesak dalam gelap. Pengap dan tercekat. 

Rasamu hilang
Tak menyisa
Lenyap
Menguap


Runtuh


              - kepada pemilik mata seindah permata 


Dan airmata menetes lagi 
Kali ini terlihat, tak mampu lagi sembunyi 
Ada lagi sebuah jiwa 
Yang mulai meredup 
Satusatu 

Lilin yang makin mati kembali beku 
Mengalami keruntuhan 

Kasih 
Kupanggil dirimu dalam hati 
Dengan bahasa yang tak dimengerti 
Hingga susut asa yang di ratapi 

Mengharap 
Aku dan dirimu kembali . . . 


Selamat Tinggal


cinta memudar, kemudian 

membisik hilang :
terbang.



Ya, senjaku kini harus menjauh pergi. Sadar atau tidak aku pun kehilangan. Hati isyaratkan berbagai alasan agar aku tak luka. Tak mungkin aku luka, karena bagiku itu biasa.


Terimakasih untuk segala hal indah.
Maafkan atas dosa yang tertanam tak sengaja.
Semoga kau baik.


Ketika aku bukan 
milikmu, jangan menangis. 
Aku adalah milikNya. 
Begitu juga engkau. 
Ketika engkau merasa kehilangan kasihku, tetaplah tersenyum. 
Karena Tuhan 'kan 
selalu ada dalam hatimu. 

Hari ini kita berusaha tegar, untuk sebuah harapan dalam ridhaNya. 
Detik ini kita berpisah dan semoga hanya sesaat.
Maka biarkan saja kita dalam kesendirian, merajut tali cinta dalam kasihNya yang abadi, beruntaikan tasbihtasbih rindu untuk sebuah kain yang jadi penutup dalam satu atap penuh berkah atas keridhaanNya. 

"Cintai aku karenaNya dalam setiap rukuk sujudmu yang khusyuk..." 
Selengkapnya

Kategori Utama