Untuk L
detak detik waktu berpacu
esok, lusa, atau sedetik berlalu
tak tahu sampai kapan
dada ini masih bisa mengembang
berdebar melihat pesona kau dari kejauhan
aku sudah lama larut dalam kebekuan perasaan
geming dalam penantian kisah-kisah masa silam
meratap penuh harap agar waktu kan terulang
mengembalikan lagi senyummu yang sempat hilang
sebenarnya aku merindu, atau mungkin mendamba?
saat kita, —aku dan kamu— duduk diam di beranda senja
saling berhadapan tanpa mengungkap kata
berujar cinta dan kesetiaan melalui hati dan mata yang bicara
selepas kau pergi, angka-angka pada almanak hanya merupa sederetan bilangan sandi
pembuka pintu bagi kenangan untuk masuk
menakali rindu dengan keluh kesah resah yang pelan-pelan merasuk
maka maafkan bila lancang
siang tadi kubingkai senyummu dalam figura sepi paling puisi
agar malam ini aku bisa mengenang dan merinduimu
—lagi
sudikah nona kembali?
membawakan lagi repih ingatan yang telah kadung terbenam
tentang sebuah kenangan di mana kita pernah larut dan tenggelam
*puisi balasan untuk Yang Kuingat Dari Kamu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kalo liat kata-kata tentang senja itu jadi ingat mantan:|
BalasHapusMaksudnya mantannya mukanya kayak senja? Gradasi warnanya nggak rata? #eh
Hapuskalo yang enggak ada pasangan buat berbalas puisi gimana ?,pdhal pengen ikut
BalasHapus