Aduh, Dek!

Dari dulu, gue seneng banget ngeliat muka bayi. Apalagi yang lucu-lucu. Bawaannya pengin bikin aja. Buat gue, muka bayi itu jujur banget. Mau senyum, ketawa, sedih, manyun, nangis, mereka santai aja nunjukin betapa lugunya wajah mereka. Nggak ada yang ditutup-tutupin. Mun ceuk sunda...
Selengkapnya

Aku, Kau, dan Perdebatan Tentang Jika

"Bagaimana jika kita tidak bisa terus bersama?" "Tak perlu membicarakan hal yang tak ada." "Iya. Tapi seandainya?" "Jangan terlalu banyak berandai, bee. Tak baik untuk kewarasanmu." "Aku serius, Rey." "Aku pun." "Jika hal itu benar terjadi, apa yang akan kau lakukan?" "Entahlah. Berhentilah berjika-jika. Aku mencintaimu. Sesederhana itu." "Aku takut...
Selengkapnya

Lelah Itu

Lelah itu mungkin seperti membesar-besarkan hati dengan harapan-harapan hampa. Hanya agar angan tetap terjaga. Meski sebenarnya tiada juga. Lelah itu mungkin seperti mengemas rintik hujan di pelupuk mata berkali-kali. Sementara ia tak pernah peduli. Lelah itu mungkin seperti menaruh kepercayaan penuh, sementara ia mengecewakanmu tak pernah jenuh. Lelah itu mungkin...
Selengkapnya

Sore di Stasiun Lempuyangan

Aku menghela napas. Menjejakkan kaki, masuk ke stasiun. Aku masih ingat betul, bagaimana rupa wajahmu saat aku menjejakkan kaki di stasiun Lempuyangan. Kau tak bisa menyembunyikan rona merah di pipimu saat aku merentangkan pelukan seraya berkata, "Selamat pagi, sayang. Akhirnya aku tiba di kotamu." Lalu tanpa lagi memiliki rasa malu, —menafikan tatapan sinis penumpang...
Selengkapnya

Berujar Tentang Proses

Suatu hari, ibu pernah memarahi saya karena tak sabar saat belajar sepeda. Jatuh sekali, menangis. Jatuh dua kali, mengeluh. Jatuh tiga kali, tak ingin belajar lagi. Sampai akhirnya ibu saya gemas, lantas mencubit pelan pipi saya sambil berkata,“Ala bisa karena biasa. Ayo belajar lagi. Kalau sebelumnya kamu mengayuh sepeda cuma sampai tiga meter, setelahnya kamu bisa mencapai...
Selengkapnya

Kau Datang Saat Aku Sedang Merasa Teramat Kesepian

Mungkin kau pernah merasakan, betapa hidup tak pernah berpihak kepadamu. Saat segala keinginan tak mewujud kenyataan. Ketika banyak hal yang diharapkan berujung kekecewaan. Saat semua yang kamu miliki pergi meninggalkan. Ketika segala yang terjaga perlahan berlalu dan menghilang. Seperti sedang berdiri di sebuah padang tandus yang terik dan kemarau. Kau merasa dahaga, sementara...
Selengkapnya

Sejarah Pergerakan Move On

Sejarah pergerakan move on di Indonesia, diawali dari kisah pewayangan melalui tokoh Dewi Shinta yang ingin berpaling dari Rahwana agar bisa kembali ke pelukan Rama. Pergerakan move on berlanjut pada masa penjajahan. Di mana saat itu Belanda berhasil membuat Jepang menyerah tanpa syarat, menyusul jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Maka, pada masa transisi itu, yang...
Selengkapnya

Lelaki, Perempuan, dan Perbincangan Tentang Memperjuangkan

"Seberapa besar usaha seseorang dalam memperjuangkan cinta yang dimilikinya?" Tanya sebuah suara perempuan di dalam kamar lengang berukuran 4x3 meter. Tidak ada apa-apa di sana, kecuali kasur seukuran queen sized beds dan lemari kecil untuk sekadar menaruh pakaian 3 sampai 4 stel. Di sudut kamar ada meja rias lengkap dengan cermin. Perempuan itu sedang mematut diri di depan...
Selengkapnya

Kategori Utama