Untuk kamu yang sedang menunggu temu.
Saat membaca tulisan ini, mungkin kau sedang gusar menahan rindu berdebar. Atau mungkin sedang kalang kabut mengusir kalut. Atau bisa jadi, kau tengah sibuk membuat daftar tempat mana saja yang akan kita kunjungi nanti. Kau tahu? Saat menuliskan ini, aku sedang tersenyum membayangkan bagaimana reaksi wajahmu saat melihat sosokku nanti....
Untuk Perempuan Kesayangan
Suatu kali dalam hidup, aku pernah merasa begitu jatuh. Hilang jejak. Tapak tak lagi dapat berharap. Hingga kemudian aku bertemu kamu. Lugu senyummu yang merona merah malu-malu. Ceria suaramu kala tertawa, begitu manja. Menggoda.Dan aku. Kembali jatuh. Lebih dalam. Tak kuat lagi untuk bangkit. Ingin lebih lama lelap. Pada hatimu. Aku jatuh. Cinta. Dan tak bisa lagi berbuat apa-apa....
Similina; Alles Komt Goed
Suatu pagi yang hangat. Mentari bersinar gagah di ufuk timur. Dedaunan bergesekan tertiup angin sayup-sayup. Nuri berkicau bersahutan tak henti. Awan-awan biru berarak menuju lautan.
Simfoni kedamaian alam paling puitis. Sekiranya, itulah gambaran suasana pagi di negeri Similina. Panorama gunung yang tegak berjajar dikelilingi pepohonan. Juga hijau rimbun daun semakin membuat suasana...
Kepada Ibu Bapak yang di Hatinya Ada Surga
Teruntuk dua pasang mata, saksi atas tumbuhnya aku hingga mendewasa.Teruntuk dua pasang lengan, penyangga saat aku kehilangan arah.Teruntuk dua pasang kaki, penopang sendi saat jejak tak dapat berpijak. Teruntuk dua kepala, teladan saat aku tak tahu harus berbuat apa.Kepada ibu dan bapak yang di hatinya ada surga.Aku ingin bercerita betapa luka mengarungi hidup dalam sepi dan tiada
Tentang...
Aku Rindu Kamu
Malam meretas geming. Dan aku duduk di depan beranda rumah. Menikmati setiap teguk kopi hitam yang mendingin. Langit sempurna pekat. Mungkin awan-awan sedang berarak mendung. Atau bintang gemintang yang terlalu enggan menemani bulan yang bercahaya redup. Menjadi lebih sepi ketika hening sempurna memeluk. Ada suara-suara binatang malam, -sebenarnya. Tapi kalah riuh oleh rindu yang...
Perjumpaan dan Perbincangan Tentang Kenangan

"Seperti apa kau memaknai kenangan?"
"Seperti aku memaknai kamu."
"Maksudmu?"
"Tak ada yang benar-benar sendirian. Bahkan kesepian mengakrabi dirinya sendiri dengan kenangan."
Namira mengernyitkan kening. Tak mengerti apa yang kusampaikan. Sore
ini, kami melakukan pertemuan, di...
Langganan:
Postingan (Atom)
Artikel Acak
Followers