Untuk setiap debar yang kumaknai sebagai cinta. Sosokmu adalah setulus-tulusnya alasanku untuk bertahan, Sya.
Entah sudah detik keberapa aku merenung. Mengenang setiap kisah dalam lembar koran jiwa. Membaca setiap alinea dengan hati-hati. Membiarkan pikiran membuka kembali kotak memori yang sempat tertutup rapat-rapat. Lalu aku tersesat dalam rindu yang ambigu. -saat itu.
Mungkin kau akan tertawa. Menganggapku sebagai orang kurang kerjaan yang tak kapok-kapok mengurai kenangan. Tapi itu menurutmu. Bagiku, tak pernah ada kekeliruan untuk mengenang kebahagiaan. Terlebih pencipta kebahagiaan itu adalah kamu, Sya. -setidaknya itu yang kupikirkan saat ini.
Membaca setiap kisah tentangmu adalah hal yang tak jenuh-jenuh. Aku terbiasa dengan hal itu. Hari yang dingin kuhangatkan dengan lagu-lagu yang biasa kita putar dahulu.
♫ There is more to know. We're not alone. There is more to this, I know. You can make it out. You will live to tell. ♫
Kamu kerap menggumamkan selarik bait lagu ini, bukan?
Banyak hal yang tidak kita tahu. Itu sebabnya kita tak diciptakan sendirian. Sebuah kesempatan yang diberikan agar kita bisa saling menceritakan.
Maka hal itulah yang kulakukan. Membagi kisah kerinduan usang yang mungkin telah kau lupakan. Melalui serentetan aksara tua yang tak menarik untuk kau baca. Namun biarkan saja aku tetap menuliskannya. Sebagai isyarat keresahan hati yang masih berharap agar kau kembali. Datang lagi untuk meyakini bahwa aku tak sendiri.
*ps: any way, aku sudah bisa memainkan lagu ini. kelak, ketika kau kembali, aku akan menyanyikan untukmu.
tai kuda
BalasHapusMove. Move
BalasHapusKalo dia masih punya rasa, entar dia balik lagi.
BalasHapusNunggu aja dulu,.
Hai sya... ba(l)ikan yuk!
BalasHapusSaosin
BalasHapus