Secawan Kopi, Secangkir Semangat


Seringkali, aku menyiapkan secangkir kopi sebelum mengawali hari dan memulai kegiatan. Secangkir kopi hitam yang kental dan pahit. Aku sangat menyukai ketika kerongkonganku dibangkitkan oleh pahitnya kopi kental, kepala seakan terlonjat bangun. Mencerahkan pikiran yang penuh kepenatan. Menyegarkan jiwa yang hampa dan dahaga.



Suatu ketika aku berpikir, 'Hidupku pun memang butuh secangkir kopi. Ia butuh pengalaman pahit. Ia harus melewati kegetiran hidup, agar aku bisa mempertimbangkannya lebih matang dan mendalam, agar aku bisa mengambil langkah dan nilai baru. Hanya dengan itu aku bisa menjadi lebih gigih dan kuat dari yang dahulu. 



Karena itu sahabat, berhentilah mengeluh ketika menghadapi berbagai jenis kepahitan dalam hidup. Jadikan kepahitan itu sebagai tepung kopi yang unggul, yang dimasak oleh pikiran yang matang untuk menghasilkan secangkir kopi kental. Pahit di awal, tetapi aahh.... begitu nikmat di akhir.

18 komentar:

  1. Kalo menurut gue, gue sendiri ga butuh pengalamaan pahit. Karena hidup ini emang mingling banget rasanya. Jadi yang gue butuhkan adalah mempersiapkan diri dalam menghadapi rasa hidup yang berubah-ubah.

    Selain itu, karena kata "pahit" terkesan "negatif", gue lebih suka menggunakan isitlah "variasi rasa manis"

    #eaaa #sotoy

    :3

    BalasHapus
  2. Sedaaaaap ku tenggak seteguk kopi itu nikmat rasanya meski kadang hampar di bibir karena kepanasan dan karenanya aku tau nilai kewaspadaan...

    BalasHapus
  3. WAH keren analoginya pake kopi :D

    BalasHapus
  4. Pahit dan panas sehingga sulit langsung dihabiskan, begitu juga dengan kepahitan hidup. Namun kepahitan tersebut perlahan-lahan akan digantikan dengan rasa manis dan nikmat ketika kita berhasil menghabiskan rasa pahit tersebut.

    Analagi yang cerdas dari Galih (lagi).
    Saya terpukau.

    BalasHapus
  5. gue masih berusaha nangkep semutnya lih #SALAHFOKUS

    oke. aku suka kopi, kopi apapun itu. tapi kata nyokap, buat seumur aku (17 tahun, imut) mending jangan minum kopi dulu. mending minum susu, biar tinggi.

    aku suka kopi, tapi entah kenapa aku gak nemu 'kenikmatan' dari kopi itu sendiri. kopi juga nggak mempengaruhi apa-apa ke aku, gak nambah stamina aku, gak bikin aku melek terus, semua biasa aja. jadi buat aku kopi itu cuma sebatas minuman aja. entah akunya yang tidak berperasaan ato gimana aku gak ngerti.

    yah.. jadi curhat.

    BalasHapus
  6. Seperti bang Dika pernah memomulerkan analogi kopi dengan asmara.. terinspirasi gue analogikan langit senja dengan makanan.. #horanyambung :)))
    Menyerengit karena pahit di awal, setelah ditelan dan... ah... nikmat :)))

    BalasHapus
  7. Puisi Tentang Kopi:
    kopi..wajahmu begitu cantik malam ini
    tak seorangpun yang tau jika kau adalah kopi juga.
    aku saja tidak mengetahuinya...
    ketika malam datang, kau selalu datang menembus bayanganku..
    kau datang dengan kopi-kopi itu..
    *ngomong-ngomong.. kopi pesenan gue mana?

    BalasHapus
  8. banyak yah yang analogiin kopi sama something. besok gue analogiin sama kancut dah xp

    BalasHapus
  9. analogi yang cantik, manis dan mengena

    kopi minuman yang pahit namun menyimpan berjuta rasa. sebuah rasa pahit yang menyimpan kenikmatan. dapat menghanyutkan diri secara perlahan, dengan ditambah beberapa racikan lain, maka akn berubah bentuk dan wajah, namun selalu terdapat rasa yang sama. rasa pahit yang lembut, tajam dan menggoda untu kembali meminumnya kembali..

    #berdiri dan tepuk tangan

    BalasHapus
  10. Analogi yang klise, bang Sulai :"> Aku jadi ingat kata Funy, semua akan indah pada waktunya ^_^

    BalasHapus
  11. Kopi mah nggak enak, lebih seger minum teh, Boy!

    BalasHapus
  12. kopi kental gak terlalu enak di lidah. namun kopi yang di buat dengan rasa cinta adalah kopi paling mantap di dunia (terkecuali kalo kopi dan gulanya kurang) :D

    BalasHapus
  13. setuju!!!
    #calonkan bang galih sebagai presiden* :D

    BalasHapus
  14. Kopi juga butuh pemanis, agar kita merasakan enaknya dibalik kepahitan tersebut. Seperti kehidupan yang udah dipaketkan, tiap peliknya hidup ini tersirat juga kebahagiaan. Beryukur, its a must!

    BalasHapus
  15. kopi item jg menginggalkan ampas...ada masa lalu yg tertinggal dalam hidup...ya lupakan saja, ya buang saja ampasnya dan buat lagi kopi yg baru, ya terus melangkah ke depan :D <---campur aduk bala2~~

    BalasHapus
  16. saya suka kopi manis, bukan berarti saya tak suka dengan kopi pahit.. karena keduanya pernah saya cicipi... keduanya adalah lika-liku kehidupan yang akan mendewasakan berbagai aspek dalam diri kita...

    saya sudah follow, semoga berkenan followback...
    salam solid... :)

    BalasHapus
  17. ngiler liat coffe nya. . . .

    BalasHapus

Kategori Utama