Pada Suatu Hari Nanti

pada suatu hari nanti, aku ingin mengajakmu pergi. menemui kepala-kepala baru. menghirup aroma-aroma baru. melangkah di jalan yang belum pernah kau temui. bercengkerama bersama orang-orang yang baru kau kenal. berbincang tentang berapa harga bibit padi dan cabai. merunduk bersama para petani, membantu mereka bercocok tanam. lalu sore harinya akan kuajak kau menyeruput teh manis...
Selengkapnya

ekstase kematian

/1/esok pagitepatnya dini harisebuah janji pastidatang dengan topi warna-warnimerangkai senyum dengan keindahan seperti pelangilalu siang datangdi antara bendera kuning terkibarpayung-payung hitam menyembulmelangkah berduyun-duyunberseringai murungpada sebuah sore yang tabahtanah-tanah merah menggenang oleh air mataterpampang nama pada sebuah papan kayusebagai pengingat ia pernah...
Selengkapnya

Serba-Serbi LDR

Menjalani hubungan LDR, emang banyak cerita menarik. Ada bahagia, senang, haru, priceless, bahkan nggak jarang ngerasa keuheul. Tapi, semua itu akan menjadi baik-baik saja, selama pasangan LDR tersebut mampu menjalani semua prosesnya dengan baik-baik saja. Lah, ya, iyalah!Nah, yang jadi pertanyaan selanjutnya, bagaimana agar pasangan LDR itu mampu menjalani semuanya dengan baik-baik...
Selengkapnya

deru rindu dan doa yang terhenti

/1/ jika saja jarak dan waktu adalah benang-benang tipis sudah pasti langsung kutepis agar mereka tak lagi membuatku atau kau menangis /2/ cerau tik.. tik.. tik.. hujan jatuh malam itu curah dan deras tapi di dalam kepala suaranya tak lebih bising dari rindu derai yang menderu bersahutan memanggil namamu tiap kali hujan jatuh yang kuingat adalah kau perempuan...
Selengkapnya

senja itu, cinta telah menang

ibuku pasti tak percaya saat kubilang ada perempuan menawan sedap dipandang, melekat di ingatan hampir melebihi ibu kalau saja ibu bukan ibu sudah kubilang pesona perempuan itu yang pertama tapi tak apa—apa nomor dua dari ibu yang pertama berarti teristimewa perempuan itu kau, —tentu saja kemarin senja, di tepi pantai yang ditinggal nelayan pulang cinta telah menang kita...
Selengkapnya

sore, lagu-lagu lampau, dan musim yang berganti terlalu dini

— keyla /1/ sore itu, kau datang sebagai senandung pengiring hujan selepas kemarau. sementara aku petani renta yang tak berhenti mengucap alhamdulillah karena ladang—ladang kering kembali basah. kau masuk lalu duduk bersila, bertanya; ‘bolehkah aku menyanyikan lagu lain?’ aku menjawab dengan tanya; ‘bolehkah aku mendengarkan semua lagumu sampai suara kau berubah sengau?’ lalu...
Selengkapnya

puisi tanpa salam dan pertanyaan tentang siapa nama saya

- kepada entah siapa beberapa menit sebelum pagi meretas geming di jendela, angin berembus mengetuk-ngetuk mengucap salam dengan bahasa malam dingin dan kesepian lalu engkau mengendap-endap sebagai surat yang tergeletak tanpa nama, hanya alamat mencium lembut lamunku dengan hangat kecupan tigabelas baris puisi tentang siapa aku aku adalah sajak-sajak dari...
Selengkapnya

Kategori Utama