ekstase kematian

/1/

esok pagi
tepatnya dini hari
sebuah janji pasti
datang dengan topi warna-warni
merangkai senyum dengan keindahan seperti pelangi

lalu siang datang
di antara bendera kuning terkibar
payung-payung hitam menyembul
melangkah berduyun-duyun
berseringai murung

pada sebuah sore yang tabah
tanah-tanah merah menggenang oleh air mata
terpampang nama pada sebuah papan kayu
sebagai pengingat ia pernah bertamu.

kemudian malam menjelang
segunduk tanah dikerat sunyi
lebih sepi dari mati
lebih dingin dari doa-doa agar berusia panjang
sendirian

duhai, benarkah ini kematian?


/2/

dan
ceritapun berulang lagi 
tentang sepi 
meski
aroma bunga masih menyerbak 
berpagar bilahbilah papan membentangi 
belenggu tanah 


dan
ceritapun berulang lagi 
akan janji pasti usia 
kepada selembar kain kafan 
putih 
kepada senja 
tentang sunyi 
putih 
kepada bunga 
tentang belenggu tanah 

dan
kini cerita sunyi sepi berulang lagi 
ditinggal pelayat dan kerabat 
kini 
kepada sepi 

hari ini 
     : semoga malaikat selalu mendekapmu
       erat,
       diiringi senyum pengusir sepi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kategori Utama