Bagaimana Cara Agar Menjadi Pembicara Hebat?

Mungkin inilah pertanyaan yang paling sering diutarakan oleh sebagian orang. Semua kita diciptakan Tuhan dengan segala keistimewaan. Dua tangan untuk mencipta, dua kaki untuk bergerak, dua telinga untuk mendengar. Dan juga satu mulut untuk berbicara. Pertanyaan selanjutnya, mengapa Tuhan hanya mencipta satu mulut? Mungkin inilah yang menjadi pembeda lisan. Ia akan mampu menjadi pembaharu, bila digunakan untuk mengatakan hal-hal baik. Namun ia juga akan sangat mampu untuk menjadi racun, bila digunakan untuk mengatakan hal-hal buruk.

Setiap kita menginginkan agar perkataannya didengar, dipahami, diresapi. Sehingga dapat menjadi menginspirasi bahkan memperbaiki. Namun terkadang, banyak alasan dalam diri yang membuat kita merasa tak mampu dan gugup. Lidah tercekat, tak mampu berkata-kata. Entah karena takut, khawatir, gugup, deg-degan, gemetar. Dan segudang alasan lainnya. Hal ini dapat dikatakan wajar karena banyak dari kita yang tak mengetahui bagaimana solusi untuk mengatasi rasa takut dalam berbicara tersebut. 



Setidaknya saya memiliki 3 metode, bagaimana agar mampu berbicara di depan umum. Berikut saya jabarkan satu persatu : 


1. Outline
Dalam setiap materi pembicaraan, hendaknya dituliskan hal apa saja yang ingin disampaikan. Tak hanya tulisan yang membutuhkan kerangka karangan, namun penyampaian juga. Hal ini berguna agar pembicaraan tak melenceng dari apa yang ingin disampaikan. Tak hanya itu, kerangka penyampaian ini juga dapat menjadi rujukan ketika kita mulai mengalami fase kehilangan kata-kata.

2. Metode Piramida 
Cara ini sungguh sangat sederhana. Saya rasa siapa saja bisa melakukannya. Saat berbicara, terkadang kita mengalami fase dimana kita tak tahu harus berbicara apa lagi. Maka cara ini dapat menjadi solusi penyelesaiannya. Bagaimana caranya? 
Begini, misalkan saja yang ingin kita sampaikan adalah tentang 'bentuk rasa syukur'. Karena sedang gugup, hal-hal yang sebenarnya telah kita persiapkan untuk disampaikan biasanya hilang entah kemana. Sehingga pikiran buntu, tak tahu hendak membicarakan apa. Maka, disinilah kejelian kita dalam memanfaatkan audience diuji. Silakan lakukan komunikasi dua arah kepada mereka. Misal, Anda dapat bertanya: 'Baik, sekarang saya ingin bertanya kepada Anda semua. Apa yang Anda ketahui tentang bentuk rasa syukur kepada Tuhan?' 
Cukup Anda ambil 3 poin besar dari semaraknya jawaban mereka. Lalu kembangkan menjadi kalimat-kalimat baru dalam penyampaian Anda. 
Mudah bukan?
3. Perbandingan Waktu 
Metode ini seringkali digunakan dalam penyampaian pidato atau ceramah-ceramah. Caranya sederhana, dalam materi yang ingin disampaikan, buatlah 3 perbandingan waktu. Bagaimana keadaan di masa lalu, masa kini, dan harapan/tantangan di masa mendatang. Misal, yang ingin kita sampaikan adalah tentang masalah kepemudaan. Maka mulailah berbicara dengan menceritakan bagaimana kehidupan pemuda di masa lalu, tentang peran dan fungsinya, juga karya dan kenangan yang ditinggalkan. Kemudian dilanjutkan dengan realita pemuda di masa kekinian. Masalah yang timbul, kekhawatiran, keresahan. Juga apa saja sisi positif yang tercipta pada saat ini. Setelah itu, barulah ditutup dengan penyampaian harapan bagaimana pemuda terbaik di masa mendatang. 

source
Ketiga metode ini dapat digunakan secara terpisah dan bisa digunakan secara serentak bersamaan. Disesuaikan dengan kebutuhan yang Anda hadapi nanti. 

Sungguh, semua teori ini tak akan ada arti bila di dalam diri Anda masih diliputi rasa takut, cemas dan kekhawatiran. 
Maka tak ada cara yang lebih baik selain berlatih, berlatih dan berlatih. 
Bahkan seorang motivator handal, pembicara hebat, orator ulung, pernah mengalami gugup sebelum berbicara. Maka biasa saja. Tak perlu takut berlebihan. Santai. Jangan lupa baca doa sebelum bicara ya.



Ini dokumentasi saya selama bicara :

Di hadapan Dahlan Iskan
Baca Puisi

Mas Aih The Gorden Ways :p
mas aih lagi perform di depan remaja-remaja

Selamat Mencoba  
Selengkapnya

Puasa Itu....

Puasa itu bukan hanya menahan lapar dan dahaga. Tapi juga menahan diri untuk tidak menyakiti hati sesama.

Puasa itu pembersihan segala noda. Mereka yang bertaubat sebenar-benarnya, semoga menjadi kembali suci setelahnya.

Puasa itu keindahan. Didalamnya terhimpun banyak kebaikan. Semoga yang meraihnya mendapat kemuliaan.

Puasa itu berkorban. Merelakan diri merana oleh tak terpenuhinya hasrat nafsu dan amarah. Sebab keyakinan bahwa ada bahagia yang lebih besar.

Puasa itu menolong. Mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan. Memberikan kebermanfaatan kepada setiap orang.

Puasa itu berbagi. Sebab dengannya engkau akan menjadi lebih berarti.

Puasa itu kesetiaan. Setia menjaga diri dalam berbuat kebaikan. Setia atas indahnya hidup dalam memuliakan Tuhan.



Puasa itu ketulusan. Keikhlasan untuk melakukan. Tanpa ada pemaksaan diri untuk terbalasnya kebaikan. Ridha.
Selengkapnya

Jangan Curi Budaya Lagi

Suatu saat ketika masa kanak lalu, ummi pernah begitu marah kepada saya. Saya masih duduk kelas 4 SD saat itu. Usia-usia manja dimana segala hasrat dan keinginannya harus terpenuhi. Waktu itu game tamaghoci begitu booming, saya tak luput terpengaruhi oleh hasrat memiliki benda itu. Tapi, saya tak mungkin meminta kepada Ummi untuk membelikannya. Salah-salah, saya bisa kena damprat ketika meminta itu. Tak berani, karena ummi pasti mengatakan bahwa hal itu bukan sesuatu yang penting untuk dimiliki. Maka, demi memenuhi hasrat ingin memili benda itu, saya diam-diam 'mencuri' uang simpanan Ummi di bawah tumpukan baju di lemari. Setelah  sukses mengambil uang sebesar 25.000 Rupiah, saya beranjak untuk membeli tamaghoci yang begitu saya idam-idamkan. Pada keesokan harinya, ummi menyadari uangnya menghilang. Tak ayal, saya menjadi orang yang juga ditanya perihal hilangnya uang tersebut. Setelah proses penekanan yang ummi lakukan, saya akhirnya mengakui juga bahwa itu adalah ulah saya. Ummi tak lagi bicara, ia meninggalkan saya begitu saja. Terhitung dua hari semenjak kejadian itu, Ummi mendiamkan saya. Diam dalam arti yang sebenarnya. Seolah menganggap saya tak ada di rumah. Pengabaian itu membuat hati saya sesak. Jauh lebih perih ketimbang pukulan atau cubitan yang biasa ummi lakukan ketika marah.

Mulai saat itu saya menyadari.
Bahwa mencuri adalah perbuatan yang salah dan tak terampuni.

********

Hari ini, pencurian terjadi bukan hanya terkait masalah uang dan benda saja. Adalah budaya yang sejatinya adalah karakter suatu bangsa, tak luput menjadi sasaran objek pencurian. Sudah tak bisa lagi terhitung dalam hitungan jari kasusnya. Seolah hal ini menjadi candu yang membuat ketagihan siapa saja. Siapa pelakunya? Mereka adalah sekelompok orang yang tak bangga dengan jati dirinya sendiri. Mereka yang hatinya tertutupi oleh nafsu dan ambisi duniawi. Padahal, mengambil budaya sama saja pengakuan bahwa mereka tak memiliki jati diri yang membanggakan mereka. Sehingga mereka merasa perlu untuk menjadikan kebudayaan kelompok lain sebagai topeng penutup wajah agar membuat mereka terlihat lebih baik. Ah, munafik sekali.

Lalu apa bedanya dengan pecundang yang hanya mampu tersungkur pasrah dalam lubang pengap penuh aroma keputusasaan? Tak ada upaya untuk memperbaiki, selain mengambil sesuatu yang bukan haknya untuk dimiliki. Lantas, apa yang diharapkan dari ketidak-banggaan diri? Tak ada. Sungguh, tak ada sama sekali.

Maka, jangan curi lagi budaya kami!!!
Berbanggalah dengan jati diri kalian sendiri.
Karena mencuri adalah perbuatan salah dan tak terampuni.


Selengkapnya

[Kultweet Mas Aih] Aku Percaya, Keluargaku Tangguh!


Sesuai janji. Mas akan kultwit tentang kehebatan ummi dan keluarga. Kenapa mas anggap hebat? Berikut kisahnya .... 

1. Saya lahir dari keluarga yang sederhana. Ayah sebagai buruh pabrik pembuat sepatu, ummi sebagai kuli cuci. Apa yang berbeda dari kami? 

2. Yang berbeda adalah harapan dan keinginan untuk mengubah keadaan. Ayah dan Ummi memiliki 4 anak. Semua putra. Dan saya anak yang kedua. 


3. Anak pertama berusia 24 tahun, ketiga berumur 18 tahun, baru lulus SMA dan si bungsu berusia 6 tahun, baru masuk MI. 



4. Dalam lemah kekurangan Ummi dan Ayah, mereka mampu menyekolahkan kami, ketiga putranya sampai ke jenjang perguruan tinggi. 



5. Life is like a box of chocolate, you will never know what are you gonna get. Kita bisa memesan bir, tapi kita tak bisa memesan takdir. 



6. Tak ada satu orang pun yang ingin dilahirkan dalam keluarga yang serba kekurangan. Semua inginkan hidup yang ramah. Begitu pun saya. 



7. Lalu, bagaimana caranya seorang kuli cuci dan seorang buruh pabrik mampu membuat saya dan kedua saudara saya mampu berkuliah? 



8. Adalah doa yang ummi panjatkan setiap shalat. 'Rabb, mungkin aku lemah di mata manusia, maka muliakan keluargaku dengan cahaya ilmuMu.' 


9. Saya haru mendengar doa ummi ketika itu (saat itu kelas 3 sma). Dan bertekad, bahwa saya harus mampu menjadi sarjana. 



10. Awalnya gamang. Bagaimana saya bisa kuliah tanpa membebani mereka? Maka saya putuskan untuk menunda pendidikan setamat SMA. 



11. Selepas SMA, saya memilih untuk bekerja di Jakarta. Bulan pertama, saya menjadi SPB di foodmart cilandak town square. 



12. Nyatanya, bekerja di ibukota jauh lebih kejam dari yang saya pikirkan. Bulan kedua, saya pindah bekerja ke Lottemart Gandaria City. 



13. Sebulan di Lotte mart, saya pindah tugas lagi ke PIM 2. Ada tawaran yang lebih baik. Sebagai remaja yang masih semangat, saya terima itu. 



14. Setiap pilihan, pasti memiliki konsekuensi dan resiko. Begitupun pilihan saya. Bekerja di PIM saya merasa bukan menjadi manusia. 



15. Tenaga saya diperah, macam jaman penjajahan saja. Datang jam 7, pulang pukul 5 sore. Praktis hidup saya hanya dihabiskan di jalan. 



16. Hal itu tentu membuat saya gusar. Maka saya putuskan untuk berhenti mengais rupiah di Jakarta. Mendengar ini, ummi merestuinya. 



17. Sebulan menganggur di rumah, membuat saya tak tenang. Jika terus begini, bagaimana bisa mewujudkan mimpi untuk kuliah? 



18. Suatu hari guru sma saya datang ke rumah. Menawarkan pekerjaan menjaga klinik herbalnya. Tanpa berpikir ulang, saya terima ajakan itu. 



19. Terhitung 8 bulan saya bekerja disana. Tak ada paksaan, begitu ikhlas menjalaninya. Sampai terlupa, ada hal yang belum saya wujudkan. 



20. Ya, saya lupa bahwa ada mimpi yang belum sempat saya wujudkan. Berkuliah. Tanpa sedikit pun membebani orang tua saya. 



21. Suatu hari, ada undangan dari adik kelas SMA. Isinya, mengajak untuk ikut nonton konser amal palestina di salah satu kampus Islam. 



22. Saat itu saya sedang bekerja. Maka saya menunggu waktu istirahat shalat baru kemudian berangkat ke kampus itu. Kebetulan dekat dg klinik. 



23. Sesampainya disana, konser amalnya sudah selesai. Mc menutup acara. Saya tak kecewa sebab tak lama setelah itu, Tuhan menunjukkan jalan. 



24. 'Ka Galih, ane abis ikut tes beasiswa masuk kampus ini. Antum ikut gih, siapa tahu lolos...' 



25. 'Serius? Dimana tesnya? Eh, ane pinjem pulpen ente deh. Gak bawa nih...' Saya beranjak menuju tempat tes yang dimaksud. 



26. Sesampainya di ruangan tes. Ternyata tesnya sudah selesai. Tuhan sedang bercanda dengan saya. 



27. Ka, saya mau tes beasiswa. Masih bisa ?|Aduh, maaf dek. Sudah selesai. Emang berapa orang?|Saya sendiri | Ya sudah, tp hanya 30 menit ya. 



28. Segera. Saya ikuti tes itu. Tes tahap pertama itu Psikotest. Tanpa persiapan lebih, insya Allah bisa diatasi. Masih inget lah sikitsikit. 



29. Selesai tes, panitia bilang bahwa pengumuman lolos tidaknya untuk tahap 2 akan diumukan via website. Seminggu berselang, -kata mereka. 



30. Hari hari setelah itu, saya jalani hari seperti biasa. Bekerja, bekerja, bekerja. Kembali lupa bahwa saya pernah ikut tes beasiswa. 



31. Selamat anda lolos tes selanjutnya. Tes 2 adalah tes potensi akademik. Mata pelajaran IPS, B.Inggris, Agama, MTK. Persiapkan diri anda. 



32. Sempat heran. Saya lulusan IPA, masa harus ngerjain soal anak IPS? Setelah itu, saya menghubungi teman2 SMA. Pinjam buku pelajaran. 



33. Seminggu itu saya habiskan untuk baca buku. Kalau gak ada bos dan pasien, curi-curi baca dan ngerjain soal. Hehehe 



34. Hari tes pun tiba. Saya tak telat kali ini. Persiapan. Dengan mengucap bismillah, saya kerjakan soal itu. 



35. Dua minggu kemudian, hasil tes keluar. Saya termasuk dalam 3 orang yang diterima dari siswa fresh graduate se-Jabodetabek. Alhamdulillah 



36. Pelajaran kedua: Usah kau pedulikan sebanyak apa kau gagal. Itu membantumu tuk menjadi lebih tangguh. 



37. Pulang ke rumah, saya laporan ke Ummi. 'Mi, aih kuliah. Besok ummi di suruh datang ke kampus untuk wawancara.' 'Hah? Kok bisa ih?' 



38. Ummi tak tahu perihal tes ini. Saya takut bikin ummi kecewa seandainya gagal. Maka biarkan saya mengikuti dulu serangkaian tes ini. 



39. Tangis ummi pecah mengetahui hal ini. Beliau merangkul, memeluk. Menangis di pundak saya. Sementara saya? Berbisik: 'Aih sayang ummi.' 



40. Saya mampu membuktikan kepada diri saya sendiri. Bahwa pertolongan dan kekuasaan Tuhan adalah pasti. Segala rencanaNya adalah kebaikan. 



41. Saat ini saya duduk di semester 3. Jurusan perbankan syariah. Satu hal yang dulunya hanya angan dan sebatas impian. 



42. Lalu bagaimana dengan kakak dan adik saya? 



43. Kakak saya menjalani semua dengan caranya. Ia menjadi relawan siaga bencana di dompet dhuafa. DMC Dompet Dhuafa, ciputat. 



44. Pada bencana letusan merapi dan kecelakaan pesawat sukhoi waktu lalu, ia ikut menjadi tim sar dalam pencarian korban. 



45. Tekad kami sama. Mampu berkuliah dengan cara sendiri. Tak membebani orang tua. 



46. Kini ia menjadi mahasiswa Tekhnik Informatika di salah satu perguruan tinggi swasta. Suatu hal yang dulu hanya sebatas angan dan impian. 



47. Pernah kita berjanji berdua. Bahwa kesulitan untuk berkuliah biar hanya kita yang merasakan. Adik kita, tak perlu merasakannya. 



48. Saya dan kakak memutuskan untuk menabung. Biar menjadi simpanan ketika si adik lulus SMA. 



49. Si adik, belum lama ini mendapat pengumuman kelulusan. Saatnya ia memasuki dunia baru. Kehidupan pasca lulus sekolah. 



50. 'Mi, kira-kira bowo bisa kuliah gak ya? Tapi kalau gak bisa juga gak apa-apa. Bowo kerja aja..' 



51. Ummi diam. Mungkin batinnya menangis. Saya yang mendengar itu, tak kuasa menahan air mata. 



52. 'Tenang mi, gak usah mikirin. Biar aih sama mas hendi aja yang mikirin. Ummi urusin arbi buat masuk sd aja..' -kata saya. 



53. Si adik, ikut tes snmptn. Alhamdulillah, belum lolos. - Itu bukan pilihan terbaik menurutNya. Tentu saja. 



54. Usah kau pedulikan, adik. Keputusan Tuhan adalah kebaikan, atau jalan menuju kebaikan. Maka, cukup kau yakini saja itu. 



55. Tabungan saya dan kakak ada 5.5jt. Saya serahkan ke adik saya. 'Silakan pakai untuk kuliahmu. Jangan sia-siakan...' Dia menangis. 



56. Saya membuktikan lagi kepada diri saya sendiri. Bahwa harapan akan selalu ada. Bagi mereka yang mau berusaha. 



57. 'Nak, kasih sayang Tuhan terkadang datang menemui kita dengan topeng berbentuk rasa sakit, kekecewaan juga luka. 



58. Namun bersabarlah. Niscaya, ia akan memelukmu dg bentuk aslinya. Pesona berseri yang bukan kepalang indahnya..' - kata ummi, suatu kali. 



59. Saya percaya bahwa segala rencana Tuhan adalah kebaikan atau jalan menuju kebaikan. Kalian juga kan? 



60. Semoga bermanfaat. Mohon doa semoga kami sekeluarga tetap bersabar dan bersyukur di jalanNya. Semoga kalian dapat meretas mimpi jadi nyata.





Ini adalah potret keluarga mas :))


Bersama Kakak Pertama, Hendi Johan Saputra
Yang moto si abang pertama :p



Bagi yang ingin mengikuti kicauan mas aih di twitter.
Bisa follow disini..

Klik disini
Selengkapnya

Menggelinjang di Kota Tua


#Scene1

Berawal dari sebuah pesan Jeng Noni di bbm gue, “Gal, lu ikut #pikpat Kancut Keblenger gak?”, “Hah, apaan itu non?”, “Yeh, cek grup gih!!”, “Ok bos..”

#@$#!!@$$%
Brag gedibag gedibug gusrak. Gue langsung lari ke grup Kancut Keblenger di pesbuk. Emang terkesan agak lebay sih, seolah-olah gue lari tercepirit-cepirit, eh terbirit-terbirit buat nyari berita terbaru di komunitas blogger muda terbesar di nusantara ini. Tapi gak apa-apa, emang gue udah lama banget gak maen dan ngurusin grup pesbuk. Jangankan buat ngecekin notifikasi grup satu-satu, buat ngecek notifikasi diterimanya perasaan aku ke kamu aja aku sudah hampir gak peduli, terlampau lelah sih :’) #eeeaaaa

Dan benar saja, banyak perkembangan yang terlewatkan. Mulai dari penerimaan member baru, kelakuan nyeleneh member baru yang pada gak baca dan mengerti rule grup, bully-ing antar member yang entah sampai kapan berakhir, dan terakhir tentang kegiatan Social Media Festival 2012.
Social Media Festival merupakan kegiatan yang diadakan tahunan. Tujuannya untuk menampung berbagai komunitas dumay untuk naik daratan. Selain untuk mengenalkan komunitasnya ke khalayak, tapi juga sebagai ajang menjalin kekerabatan antar komunitas. Social Media Festival ini digadang-gadang sebagai festival social media terbesar se-Asia. Uwoooow Emejing.
Untuk penyelenggaraan di tahun 2012 ini, grup Kancut Keblenger turut diundang untuk berpartisipasi dalam memeriahkan kegiatan ini. Nah, untuk itu @IrvinaLioni sebagai penggagas grup Kancut Keblenger ini ingin mengadakan rapat guna memetakan apa saja yang akan ‘ditampilkan’ dan siapa saja member yang bertanggungjwab mengemban tugasnya.

Tentunya kalo cuma rapat doang gak akan asyik dan keren. Maka dipilihlah #PikPat yaitu piknik dan rapat sebagai kegiatan untuk mengumpulkan member-member grup, selain untuk mengagendakan rapat namun juga untuk ajang kopdar member se-Jabodetabektenrungsarjum (Jakarta Bogor Depok Bekasi Banten Parung Pasar Jumat). Hahaha. Dan Kota Tua Jakarta adalah tempat yang dipilih untuk melakukan kegiatan #PikPat ini.

#Scene2
Sebagai kelanjutan ajakan Noni, gue sebagai member ter-mau-ikut-kemana-aja-acara-kopdaran gak mau melewatkan kegiatan ini. Maka gue segera mengiyakan ajakannya. Setelah chat bbm yang alot kek kerupuk kena air mineral (karena diselingi gossip-gossipan) maka dipilih jalur blok m sebagai alternative jalan menuju Kota Tua.

Dalam perjalanan, banyak hal aneh yang terjadi. Sepagi ini, belum sarapan belum apa kita udah disuguhi pemandangan yang mengiris hati. Bagaimana tidak? Dua orang jomblo mulia dihadapkan pada ke-romantis-an abang-abang tukang parker dengan ibu-ibu penjual minuman ringan. Dafuq. Jam setengah 9 men. Emang gak ngerti ya kalau kita sudah lama gak merasakan keindahan berasmara? Dimana sih pikirannya? Ya mending sih kalau ditempat tertutup. Ini kan di pinggir jalan? Emang gak malu apa yah?

Eh, kok gue jadi menggebu-gebu gini? Apakah ini yang namanya cemburu buta?? #pffft


Sesampainya di Blok M (by the way, kita bawa motor. parkir di blok m plaza), Mall masih tutup. Kita berdua menjelma karyawan plaza yang ingin buka toko. Kita berdua mengendap, merangkak, menari Tortor untuk sampai ke dalam Mall, untuk kemudian jalan jongkok menuju pintu keluar Mall. #iniapa

Setelah itu, perjalanan kita lanjutkan dengan menggunakan TransJakarta.


#Scene3
Gak ada hal menarik yang bisa diceritakan di dalem bus way, selain tingkah bocah kecil yang nangis di dalem bus. Masih kecil aja udah ngejengkelin. Gimana kalau udah gede? Jadi teroris kali. #eh

Jam 10.00 kita sampe di Kota Tua, sementara waktu janjian itu jam 11.00. Oke, sampai sini kita berdua jengkel. Ekspektasi jalanan akan macet ternyata cuma sekedar kekhawatiran aja. Kadang kita emang seperti itu, takut pada suatu hal yang belum tentu terjadi. membiarkan kekhawatiran menggerogoti hati, sehingga tak memiliki keberanian untuk mengambil resiko. Gak baik juga kalo kayak gitu, akhirnya jadi orang parno yang gak berani ngambil keputusan. Hehe

Akhirnya, kita berdua memutuskan untuk jalan-jalan di kawasan Kota Tua.

Sekitar satu jam lebih nunggu, akhirnya satu per satu pasukan Kancut Keblenger datang.
Apa saja yang kita lakukan?
MAS AIH LUPA!!
Maka biarkan gambar yang menceritakannya.
MUEHEHEHE

Syara dan Swaun diantara himpitan Badut Fachri.
Namanya juga piknik, maka wajar kalo muka Tami begitu mirip sama tutup botol di sampingnya :')

Namanya Febri, umurnya kepala dua loh :3
Jauh lebih imut dari titisan susana yang ada di belakangnya :')

Kita bikin KUHP 378 yuk :')
Emang kakinya harus digituin ya?
KANCUT KEBLENGER!!!!!

Ah iya, ini yang terakhir.
Bonus photo.


hehehe

Sekian dulu posting kali ini.
Tadinya mau cerita banyak, tapi .....
Ah sudahlah.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya :D

By the way, sebitter bikin mas lupa.
Dikirain udah posting blog.
Ternyata cuma kicauan aja.
Yang mau ngikutin mas di sebitter bisa follow mas disini -->> @Mas_Aih
Selengkapnya

Kategori Utama