Dahulu, di suatu tempat yang ditumbuhi pepohonan rindang, sungai-sungai mengalir bening dengan lembut dan tenang, burung-burung masih setia berkicau bersahutan, tersebutlah seorang pemuda gagah bernama Mas Aih (itu aku, by the way). Pemuda ini gagah sekali, semua hal yang ditakuti oleh setiap orang, dapat dilakukan oleh Mas Aih. Memanjat pohon tertinggi di desa, melawan kawanan babi hutan, menantang jawara desa, terjun dari tebing di tepian laut, semua dapat diatasi dengan mudah. Kecuali satu hal :
Mengungkapkan cinta kepada gadis pujaannya.
Setiap hari, ia selalu merapal nama si gadis dalam setiap khusyuk doanya. Menyebut namanya sebelum ia terlelap, mengharap dapat memimpikannya. Mendamba bertemu dan berbincang meski hanya di alam buaian.
Gadis itu merupakan kembang desa. Pujaan setiap pemuda. Pemilik mata bening seindah permata. Rambut panjangnya kemilau, begitu hitam tapi tak menyesakkan. Bibir tipisnya yang merah muda semakin menambah paras jelitanya.
Suatu hari, di tengah perjalanan menuju ladang, Mas Aih berpapasan dengan si gadis. Mas Aih tercekat, beku mematung, terdiam sesaat. Ia terlampau takut untuk sekedar bertegur sapa. Seolah dunia terbalik bila ia mengucap kata 'selamat pagi, cantik'. Pada akhirnya, Mas Aih hanya mampu meneruskan langkah, melanjutkan perjalanan menuju ladang.
Di malam harinya, Mas Aih meratapi kenangan tadi pagi. Ia cemas, apabila sikapnya selalu seperti ini, ia takut si gadis menjadi milik orang lain. Namun, di balik rasa resahnya terselip kebahagiaan di segenggam hatinya. Ia tersenyum, setidaknya ia dapat menikmati senyum manis si gadis dari dekat.
Keesokan harinya, ia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya melalui surat yang ia buat untuk si gadis. (Gadis itu kamu, tentu saja)
Adakah perasaan Mas Aih akan terbalas?
Aku tunggu jawabanmu.
Dari lelaki yang diam-diam mencintaimu.
Mas Aih.
Sawangan, 26 Maret 2012
Gimana yaaah~ Udah baca di note :p Eniwei, udah kamu ganti, mas aih itu kamu hahaha xP
BalasHapuslebih nyambung ya kalo gini? hahaha
HapusBackstret aja..wk wk
BalasHapusmencintai kok diam2..gi mana toh?
Hehehe, biar jadul kayak zaman dulu :p
HapusBesok bikin juga yang "Kisah Pemudi yang Diam-diam mencintai" yak...
BalasHapusterus endingnya sama" mencintai...
Happy ending deh...
(*_*)
Hahaha, niat banget.
Hapuspengalaman pribadi bukan si? :p
BalasHapusSebenernya emang gitu sih :p
HapusKasih tau yak ntar jawabanya... wekwek
BalasHapussweet bang T___T
BalasHapuskapan ada yang bikinin aku beginian #ngarep
percayalah bang, walau si dia tidak membalas perasaanmu, Allah tau yang terbaik untukmu, man jadda wa jadda, man shabara zhafira :)
Funi pasti baru abis selesai baca tulisannya Ahmad Fuadi nih :p
HapusAamiin
Semoga, siapapun yang masih mencinta dalam diam, dapat segera mengungkapkan pengharapan hatinya :D
Wah, moga diterima...
BalasHapuskalo bikin acara lamaran undang2 ya ^^
ane jadi anggota yg ke 63
salam kancuter
aduh Bang...mimisan baca nya...
BalasHapuskapan ya aku digituin????