aku tidak tahu mana yang lebih buruk. ketidakbecusanku untuk membuatmu bahagia atau kebodohanku yang kerap membuatmu terluka.
satu buku sidu tebal tak cukup untuk menulis sederet kesalahan yang pernah aku lakukan. tiap kali mengingat wajahmu saat menangis kala itu, dadaku nyeri oleh perasaan malu dan hancur. menghimpit paru-paruku dengan sangat kencang hingga aku kesulitan untuk bernapas.
pagi ini pukul tiga, aku menangis dalam doa. memohon ampun untuk tiap kesalahan yang membuat kamu meradang, berharap ada sedikit terang agar kita bisa berbagi jalan dan kembali saling bersisian.
aku mencintaimu.
dan akan tetap seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar