kepada kamu yang sedang patah hati.
mari duduk di sini.
ceritakan kisahmu, mulutku terkunci.
aku tak akan menertawai apalagi menghakimi.
bagi dukamu hingga malam mengantarkan pagi.
aku akan mendengarkan dengan hati-hati.
Banyak orang yang tak begitu paham memaknai luka. Seolah kau tak boleh meratap dan bersedih sama sekali saat terluka karena cinta. Menuntut kau untuk selalu tersenyum...
Maaf Datang Terlambat
Maaf.
Maafkan aku harus mengawali surat ini dengan kata-kata maaf. Padahal aku ingin sekali memulainya dengan sesuatu yang lebih menarik untuk dibaca, mungkin sajak-sajak atau quote-quote memorable dari tokoh-tokoh dunia yang hanya aku kenal nama dan kata-katanya saja. Kamu pernah bilang bahwa waktu adalah sesuatu yang amat berharga. Ketika sudah kehilangan, tak ada siapapun yang...
Hanya Merasa Rindu Saja
Kita pernah merindukan sesuatu; suasana, rasa, aroma, keadaan, pada hal apa saja yang bahkan tak pernah kita alami sebelumnya. Hanya merasakan rindu saja. Seperti sebuah lingkar harapan di dalam kepala. Kau tak pernah tahu itu apa, tapi ingin sekali meraihnya. Mengambilnya dalam angan-anganmu lalu memeluknya seperti tak ingin kehilangan. Sesuatu seperti kebahagiaan yang begitu...
Rindu Masa Lalu
Dalam hidup kita kerap berpindah. Dari satu masa ke masa lain. Dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu rasa ke rasa lain. Dari satu suasana ke suasana yang lain. Menjalani segala hal yang terjadi dengan berbagai macam adaptasi. Mencoba menikmati semua bagaimanapun rasanya. Menjadi seseorang yang tangguh dan berbahagia karena berhasil melewati berbagai macam fase menuju dewasa....
ibu mengajariku untuk menjadi sederhana
Ibu mengajariku untuk berkelana. pergi sejauh-jauhnya dalam mencari makna. terbata mengeja setiap genap ganjil dunia. mengamati tingkah polah orang-orang asing yang kutemui. tentang cerita luar biasa yang terdapat di dalam mereka. tentang seorang perempuan tua yang suatu sore membelah senja menuju anaknya. tentang bapak tua yang tergopoh membawa beban di pundak. tentang sepasang...
perempuan ini
: rismala
saya mengenalnya lewat beribu-ribu huruf yang tersebar acak di jagat maya. di antara derit sajak-sajak sendu yang beradu. di antara puisi-puisi elegi yang menangisi sepi. berkelindan sebagai satu yang teristimewa. doa yang bercahaya.
saya mendekatinya sebagai lelaki yang malu-malu. kadang maju, seringkali mundur. menyelinap pelan-pelan memasuki hatinya yang menawan....
Langganan:
Postingan (Atom)
Artikel Acak
Followers