Pernahkah Kamu?

Pernahkah kamu? Duduk menyendiri di sebuah tempat paling sepi. Seperti beranda rumah saat malam hari. Atau pergi ke sebuah bukit pegunungan. Atau berkunjung ke sebuah pantai yang jarang didatangi orang. Menyepi di antara bising kehidupan orang-orang yang riuh menggemakan suara-suara penderitaan.

Pernahkah kamu? Membiarkan pikiran melayang jauh. Pada kenangan-kenangan. Pada cerita-cerita masa silam. Pada lagu-lagu yang sering mengalun merobek kesunyian. Pada buku-buku yang membuat imaji mengawan terbang. Pada setiap pelajaran dari bait kisah yang pernah terlewatkan. Pada harapan-harapan yang terbentang di waktu mendatang.

Pernahkah kamu? Merasa sepi di dalam kepala sendiri. Saat begitu banyak alasan untuk berbahagia, tapi kesunyian begitu kukuh untuk menolaknya. Saat di mana alasan untuk tersenyum tak mampu menahan pikiran dalam berkonspirasi untuk mencipta wajah-wajah murung.

Pernahkah kamu? Benar-benar merasa tak lagi memiliki arti. Ketika makna-makna yang pernah tercipta tak lagi membuatmu berdaya. Ketika kesempatan atas kebahagiaan hidup tak lagi memaksa jiwa untuk berlelah-lelah mendakinya. Saat di mana kekecewaan begitu telak menelanmu bulat-bulat dalam lubang pengap bernama keputusasaan.

Aku pernah merasakan itu.
Saat di mana kesedihan tak lagi menakutkan. Suatu masa ketika langkah kaki terasa tak lagi berpijak di tempat yang sama. Satu waktu ketika setiap kisah yang tercipta sama sekali tak mewakilkan damba.

Aku tak lagi memiliki kehidupan. Kehidupan sudah lama pergi sejak engkau melangkah berlalu. Meninggalkanku yang sangsi dalam gigil sepi paling rindu.

"Sepeninggalmu, aku lupa bagaimana cara berbahagia."

8 komentar:

  1. uwes mas, lupakan perihal gigilnya kehilangan. cari yang sedia mengajarkan bagaimana cara kembali berbahagia :)

    BalasHapus
  2. Kembali kesini,seperti kembali pulang ke rumah setelah menghabiskan waktu berkelana jauh. Kembali membaca untaian kata-kata yang selalu menyejukkan jiwa pun terkadang cukup membuat hati teriris perih..

    Perihal tulisan itu,waktu yang akan menyembuhkan setiap luka dan bahagia akan datang dengan sendirinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha terima kasih sudah menganggap blog ini sebagai rumah. Silakan nikmati setiap kata yang ada di dalamnya :D

      Hapus
  3. Aku pernah nulis semacam ini; Percakapan di Suatu Senja :')
    http://luckty.wordpress.com/2008/06/17/percakapan-di-suatu-senja/

    BalasHapus
  4. huaaaa.......suka banget mas....kereen. tapi jangan sampe lupa yaa caranya bahagiaa ;)

    BalasHapus

Kategori Utama