demikian
kita pernah merasakan kehilangan sesuatu yang bahkan tak sempat kita punya sebelumnya. menjadi pandir paling bodoh sedunia karena merasakan perih dari luka yang sebenarnya kita torehkan sendiri. cinta, —suatu kali, memang diciptakan dengan sebercanda itu. tak apa, rasakan semua luka itu secukupnya. atau bahkan bila perlu menangislah sekencang-kencangnya. biarkan itu menjadi semacam pengingat bahwa ada beberapa hal dalam hidup, —sebagaimana pun kerasnya berusaha—, tetap tak bisa dipaksakan juga.
maka, ikhlaskanlah. sebagaimana kesetiaan daun untuk tetap tumbuh meski kerap digugurkan musim.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mas aihhhh apa kabarrrr?? selalu suka deh sama tulisanmu
BalasHapusKabar baik dong!
HapusTerima kasih udah baca di sini, ya.
Haduhduh mas aih, dikasih makan apa sihh?? Kok selalu bikin aku jatuh cinta sama tulisan2 nyaaaa😅
BalasHapusentah kenapa tulisan mas aih cocok dengan kisahku di 2018 ini
BalasHapusMas aih hidayatullah sepayse
BalasHapus