kepada ia yang pergi lalu datang lagi

“hati bukan persinggahan untuk tinggal lalu tanggal. sebab perasaan tak pernah sama lagi semenjak ada kau."

ini tentang kau yang pergi dan setumpuk bahagia yang kau bawa lari. lalu tiba-tiba kau kembali lagi sebelum lukaku sempat lupa bekasnya.

ini tentang kau yang menjauh. bergeming saat melihatku mengaduh. berjalan meninggalkanku di belakang dengan derap langkah yang cepat. bahkan untuk menolehpun tak sempat.

ini tentang kau yang kembali datang dengan wajah tanpa dosa. seolah segala luka yang kau cipta hanya perkara sementara dan tak pernah ada.

ini tentang aku yang sibuk mengatur debar. detak yang berdegup gugup merapikan harapan. dada yang kembang kempis memainkan perasaan. masih ada marah tersisa, —sebenarnya. namun hati tak bisa berdusta untuk merasakan rindu yang selalu menang lebih dulu.

ini tentang aku yang kelimpungan menghadapi gejolak perasaan. sekeping hati menginginkan pergi, sebagian yang lain menyuruhku bertahan.

ini tentang kau yang merusak segala pertahanan yang kubuat. perihal hati yang lagi-lagi gamang karena tak tahu bagaimana memaknai sebuah kedatangan. karena kau tak perlu lagi kembali jika hanya untuk mengucapkan selamat tinggal.

tak ada yang hilang dari ingatan sebagaimana abadinya sebuah kenangan. luka tak akan lupa bagaimana rasa sakitnya sekalipun setiap bekasnya telah hilang tanpa tersisa dendam.

cinta bukan permainan untuk datang lalu hilang. pergi dan janganlah kembali. hatiku terlalu memesona jika hanya untuk kau buat terluka. aku mandiri dengan segala hakku untuk berbahagia.

kepada kau pencipta resah. enyahlah-enyah. biar reda luka mendera. biar musnah duka-duka lara. enyahlah sudah!

12 komentar:

Kategori Utama