Jeruk Untuk Nenek

Hari sudah terlampau sore untuk kakek tua bertopi jerami datang ke kebun. Kami mengenal bapak tua itu sebagai seseorang yang gemar mendongeng. Biasanya, pada sore seperti ini ia lebih senang untuk duduk-duduk di kursi goyang kesukaannya sambil menikmati bias jingga senja yang masuk melalui kisi-kisi jendela. Setelahnya, ia akan memanggil kami, —para anak panti— untuk berkumpul dan duduk melingkar, menjadikan ia sebagai pusat perhatian.

Lalu, saat kita sudah duduk dengan saksama, ia akan membuat kami terpesona dengan cerita-cerita petualangan si kancil dan timun emas yang ia dongengkan. Sore itu, tak ada dongeng tentang petualangan si kancil atau timun emas. Hanya ada raut wajahnya yang keriput dan cemas. Berpamitan kepada kami untuk mengambil jeruk di kebun belakang rumah dengan suaranya yang bergetar dan parau. Kami serempak bertanya, “Untuk apa ke kebun, Kek? Hari sudah sore.” “Hari ini dongeng libur dahulu. Kakek mau ambil jeruk untuk nenek. Nenek ingin makan jeruk,” katanya.

Kami serempak mengikutinya berjalan dari belakang. Agar bila ia terjatuh, kami bisa segera memapahnya karena jalan menuju kebun sedang licin-licinnya. Sesampainya di kebun, kakek tua bertopi jerami memetik buah jeruk satu per satu. Memasukkannya hati-hati ke dalam keranjang yang ia cangklongkan di tangan kanan. Sesekali mendengarnya bersenandung pelan menyanyikan lagu Yesterday dari The Beatles. Salah seorang dari kami menceletuk dari belakang, “Kakek, banyak sekali memetik jeruknya. Untuk siapa?” “Kan kakek sudah bilang. Jeruk ini untuk nenek. Nenek sedang sakit, ia pengin sekali makan jeruk. Barangkali setelah makan jeruk nenek bisa sembuh.”

Hening memenuhi udara. Tak ada yang menjawab atau bertanya lagi. Hanya kemudian kami semua serempak menangis dan menyuruh kakek pulang. “Kakek, mari pulang. Nenek sudah tiada.” Setahun yang lalu, nenek meninggal pada saat musim panen jeruk seperti saat ini. Dan ia belum sempat memakan jeruk yang ia tanam di kebun belakang rumah panti.

3 komentar:

  1. Hampir menjebol tanggul di bendungan mata saat membaca paragraf terakhir :')))

    BalasHapus
  2. Lah~ ini blog udah beberapa kali gue intip.. baru tau kalo yang punya Mimin...

    Headernya bagus min. Lucu.. *yangdiliatgambarnyabukantulisannya*

    BalasHapus
  3. Videoslots Casino: YouTube - Videodl.cc
    Videoslots Casino videoslot - YouTube: best youtube to mp3 converter youtube, YouTube Videoslots casino. youtube, youtube. youtube. youtube.youtube, youtube. youtube. youtube.youtube. youtube.

    BalasHapus

Kategori Utama