Jenis-Jenis Friendzone

Di zaman baper yang merajalela seperti saat ini, bukan jadi hal yang aneh kalau sebentar-sebentar banyak orang merasa galau. Galau yang dialami ini biasanya dirasakan oleh orang yang lebih banyak berharap yang terbaiknya ketimbang berusaha memantaskan diri untuk mendapatkan pasangan yang sebaik-baiknya. Salah satu alasan galau yang banyak dialami oleh pemuda-pemudi retak rentan galau ini adalah friendzone.

Friendzone itu —seperti yang kita tahu adalah kondisi yang dialami oleh seseorang yang berharap cintanya disambut tapi ternyata hanya dianggap sebagai teman saja oleh gebetannya. Nyesek nggak, sih, sudah berusaha sebaik-baiknya untuk meluangkan waktu, tenaga, biaya, dan pikiran untuk seseorang, tapi ternyata keberadaannya hanyalah dianggap sebagai teman?

Nah, menurut pengamatan yang gue lakukan di jalur Ghaza, friendzone ada banyak jenisnya:

1. Partner-in-Crime-Zone
Kondisi ini dialami oleh seseorang yang hanya dianggap sebagai teman untuk usil dan bersenang-senang saja. Namun saat sang 'partner in crime' tersebut menyatakan perasaan kepada gebetannya, ternyata ketawa-ketawa yang pernah dialami bersama hanya sekadar dianggap sebagai hiburan di kala kesepian saja.

2. Mamah-Dedeh-Zone
Kondisi ini dialami oleh seseorang yang hanya dianggap sebagai teman curhat saja. Zona ini banyak dialami oleh orang-orang yang selalu ada di saat sedih, tapi keberadaannya enggak pernah dianggap sebagai seseorang yang pantas untuk menjadi pasangan hati. Seperti kata pepatah, bagaikan menyelam di daun talas dua tiga pulau akhirnya jatuh juga, yang artinya kadang cinta lebih banyak datang kepada mereka yang membuatmu menangis, bukan mereka yang sering menenangkanmu dan membuatmu tertawa.

3. Mamang-Ojek-Zone
Kondisi yang dialami oleh seseorang yang hanya dianggap sebagai teman antar jemput saja. Untuk zona ini ruginya dua kali, selain rugi karena nggak bisa pacaran, tapi juga rugi bensin. BBM kan mahal banget, coy! Enggak mikirin biayanya apa!

4. Chat-Zone
Seperti namanya, chatzone ini dialami oleh seseorang yang kaya akan kuota, tetapi fakir dalam hal asmara. Dia selalu ada dan meluangkan waktu untuk menjadi teman ngobrol seseorang, tapi di saat dia sendiri merasa sepi tak ada seseorang yang mau melengkapi. Mungkin, satu-satunya perhatian yang didapat adalah dari operator seluler saat mengingatkan bahwa kuota internet yang dia punya akan segera habis.

5. Jo-Zone.
Sama-sama jomlo yang lagi nyari pasangan, tapi menolak mengerti bahwa keduanya bisa saling melengkapi. Sebab menurut mereka, persahabatan jauh lebih kekal dari pacaran. Kondisi ini banyak dialami oleh sepasang sahabat yang berteman sejak lama. Mereka khawatir bila melanjutkan hubungan dengan pacaran, persahabatan yang selama ini dijaga bakal rusak hanya karena terlalu terbawa perasaan. Sebagaimana kalimat yang orang bijak pernah sampaikan, tak ada mantan sahabat, yang ada hanyalah mantan copet.

Nah, itu tadi jenis-jenis friendzone yang bisa gue rangkum. Lo termasuk yang mana?
Atau punya zona yang lain?
Share di kolom komentar, ya.
Selengkapnya

Kategori Utama