puisi tanpa salam dan pertanyaan tentang siapa nama saya

- kepada entah siapa

beberapa menit sebelum pagi meretas geming
di jendela, angin berembus
mengetuk-ngetuk
mengucap salam
dengan bahasa malam
dingin
dan
kesepian

lalu engkau mengendap-endap
sebagai surat yang tergeletak
tanpa nama, hanya alamat
mencium lembut lamunku
dengan hangat kecupan
tigabelas baris puisi
tentang siapa aku

aku adalah sajak-sajak
dari rindu yang kau bungkam
diam-diam
puisi elegi yang tercipta
dari keraguanmu untuk bicara
    : bertegur sapa

maka
mendekatlah,
mari kita duduk berdua
menikmati langit sore
embusan angin
dan nyanyian daun yang jatuh
saling menceritakan rahasia
lalu menangis
dalam senyum bersama

hingga aku dan kau tahu
berapa banyak nama
yang mampu kita baca


___________________
ps: esok senja aku berdiri di tempat biasa, di waktu yang sama. menikmati embusan angin pantai yang membuat anak-anak rambutku berantakan. kutunggu kau. membawa sekerat senyum dan seikat puisi. lalu biarkan aku memperkenalkan namaku kepadamu, di sana.








*puisi balasan untuk Yang Selalu Ditanyakan oleh Tiara Rismala

1 komentar:

Kategori Utama