Menyikapi Kenaikan Harga BBM (Sebuah Catatan Mahasiswa Nista)



"Beri aku seribu orang tua, maka aku akan mengguncang semeru. 

Namun, cukuplah kau beri aku tujuh pemuda, maka akan kujadikan mereka Boyband yang unyu-unyu...." 

_Joko Pitono_ 





unyu unyu unyu :3





Entah, apa korelasinya ungkapan diatas dengan tulisan yang akan saya sampaikan saat ini. Tapi yang jelas dengan fenomena menjamurnya boyband saat ini, sangat berbanding lurus dengan maraknya intensitas unjuk rasa yang dilakukan sekelompok orang dalam rangka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak a.k.a BBM. BBM loh yah, bukan Biri Biri Mencret. 



bukan!! bukan ini!!




Mengapa saya dapat mengatakan hal itu? 
Melalui tulisan ini, saya akan sampaikan penelitian yang baru saja saya selesaikan beberapa menit yang lalu ini. Penelitian ini saya lakukan dengan pendekatan rumus : 


Keterangan :

F.aksi : Fenomena lahirnya boyband baru 
F.reaksi : Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM 


Berikut, analisa saya : 

1. Maraknya Boyband, membuat remaja Indonesia tergila-gila dengan ketampanan personel yang tak manusiawi itu. Akibatnya, remaja-remaja retak yang rentan galau itu akan melakukan apa saja demi dapat melihat pujaannya melakukan aksi panggung. Termasuk pengorbanan. Baik berkorban waktu, uang dan tentu saja biaya bensin. 
Jika 1 Boyband saja memiliki 200 orang fans setia, maka bila muncul 10 Boyband baru, akan tercipta 2.000 orang remaja-remaja labil ingusan yang rela mengorbankan apapun untuk sang Boyband idola. 



Katakanlah, 3/4 jumlah remaja retak rentan galau tersebut menggunakan kendaraan umum untuk sampai ke panggung musik, maka akan terjadi kenaikan konsumsi bensin (saya tak perlu menjelaskan 'kan yang dimaksud konsumsi disini apa? Bukan diminum loh ya. Tapi dikonsumsi!! Aduh, apa ya bahasa bagusnya? Pokoknya gitu deh) pengemudi angkot dari yang biasanya. Karena setiap angkot bahu membahu mengangkut remaja-remaja retak rentan galau ini untuk sampai ke panggung musik. (asumsi angkot menggunakan 3 liter bensin untuk pulang pergi). Berikut Kurva Penawarannya :





Jika sisanya, sebanyak 1/4 jumlah fans setia menggunakan kendaraan pribadi (motor, mobil, kuda, unicorn, harimau, elang, kelelawar pesek) yaitu sebanyak 500 orang. 

2.000 X 1/4 = 500 orang. 

Akan terjadi kenaikan konsumsi BBM. (asumsi pulang pergi menghabiskan 5 liter). Maka secara keseluruhan, kenaikan konsumsi bensin adalah sebanyak 2.500 liter bensin. 

5 liter X 500 orang = 2.500 liter bensin 




Terbayang, jika dalam sebulan saja ada 5 kali kegiatan musik yang menghadirkan Boyband-boyband yang unyu-unyu itu, secara kumulatif akan terjadi kenaikan tingkat permintaan konsumsi BBM. 
[(3 liter X 5 kali manggung X 1.500 orang) + (5 liter X 5 aksi panggung X 500 orang)] = 35.000 liter bensin
 



Jika asumsinya, dalam 1 liter premium seharga Rp. 4.500,- mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp. 2.000,-. Maka, pemerintah akan mengeluarkan subsidi per bulan sebesar : 



Rp. 2.000,- X 35.000 liter = Rp. 70.000.000,- 



Jika keadaan seperti ini terus bertahan selama satu tahun, maka subsidi yang diberikan pemerintah untuk remaja-remaja labil ini saja sudah mencapai angka : 

Rp. 70.000.000,- X 12 = 840.000.000 ,- 


GEBLEK!!! 
Demi jenggot Mbah Surip, ini merupakan angka yang besar. 
Hampir mencapai 1 Miliar!!! 
Terlebih subsidi ini hanya untuk remaja-remaja labil berkepribadian alay. Sungguh, pemborosan yang amat sia-sia. 
*elus elus dada malinda dee* 
#eh 

2. Analisa berikutnya, masih berkaitan dengan poin 1. 
Jelas, pemerintah kita yang terkenal bermental anak kostan itu tak mau rugi. Masa buat remaja retak rentan galau kayak gitu aja pemerintah harus mengeluarkan subsidi sebesar 1 M? Belum tambahan subsidi BBM yang lain, bisa-bisa pemerintah gulung tikar, pindah ke SD lain. 

Maka, pemerintah kita segera melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan Kementrian Pemuda dan Olah Raga. Dan solusi yang disepakati adalah : 

"Keadaan ini tak boleh dibiarkan. BBM harus dinaikkan!!!" 

Oh tidak bisaaaaa!!!


  • Fungsi 1 : Agar APBN tak defisit 
  • Fungsi 2 : Agar cadangan BBM tetap terjaga 
  • Fungsi 3 : Agar remaja retak ini jera 

3. Dengan rencana kenaikan harga BBM yang akan digulirkan pemerintah ini, bisa dipastikan bahwa rakyat tak akan tinggal diam!! 

Diskusi segera bermunculan... 
Reaksi penolakan terjadi dimana-mana... 
Unjuk rasa... Onar.. Kericuhan.... 
Unjuk gigi... Kejigongan... 
Unjuk kemaluan.... Orgasme... 
#eh 

(Fokus gal Fokus!!!) 

Kembali ke pendekatan awal. 



Multiplier effectnya adalah seperti ini : 

Muncul Boyband --> Muncul Fans --> Marak Aksi Panggung --> Kenaikan Konsumsi BBM --> Kenaikan Subsidi --> Berkurang APBN --> Rencana Kenaikan BBM = UNJUK RASA 


Seperti itulah. 
Bila ada aksi maka akan terjadi reaksi. Serupa halnya dengan cinta. Jika ada pasangan kita bahagia,jika pasangan entah dimana kita rindu, jika pasangan jalan dengan orang lain kita galau, jika tak ada pasangan kita bungee jumping dari monas. 
Begitulah dinamika kehidupan.
*pukpuk semua*



Kesimpulan dan Saran. 

Jika ingin harga BBM tidak dinaikkan, maka segera kembalikan musik Indonesia. Hentikan pertumbuhan Boyband!! 
Kembangkan musik berkualitas baik. 
Jangan terperdaya dengan ketampanan personel boyband. 
Sungguh, itu hina sekali. 



Sekian dan Terimakasih. 


Tertanda. 
Kompresor Galih Hidayatullah, M.Ci (Master of Ceremony)







Sumber gambar :

34 komentar:

  1. Toloooooooong gue keracunan rumus ekonomi *garuk pasir*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beginilah kalau anak ekonomi disuruh menganalisis.

      Hapus
  2. nggak tau ngmong apa. tapi ini absurb banget. jadi nggak nyaman baca nya -_-,

    masalah naik nggak nya BBM terserah, yang penting masyarakat hidup nyaman. awal nya memang berat, tetapi nanti masyarakat juga akan bisa membiasakan diri dan yakin aje pasti bisa berjuang dan hidup lebih baik kedepan nya lagi #tumbenbener

    masalah boyband, itu salah satu warna baru dalam dunia musik indonesia. Kalo memang punya nilai lebih di bidang vokal, koreografi, dan wajah yang memang bagus, yah monggo silakan.

    tapi kalo suara pas-pasan, koreo kacangan, muka oriental basi, maaf aja. menuh2hin panggung aje. nggak sadar? hahahahaha #nistabener

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya, boyband kita memang lebih banyak yang nista.
      #eh

      kalau girlbandnya, mmm :3

      Hapus
  3. Waduh mendetail banget nih infonya,pakar ekonomi juga ^_^

    BalasHapus
  4. Apa ini ? Thesis skripsi lu Le (Sule) ??
    Muehehehehe ^^v

    BalasHapus
  5. Ampunnn...
    itu angka? itu angkaaa??? *teriak histeris*

    BalasHapus
  6. Wuih, penelitian nih! Bagus banget :)

    BalasHapus
  7. wkwkwk.. entah dapet ilham dari mana elu bisa mikir sejauh ini bang *speechless*
    *makan menyan*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tadi nulis ini pas belajar ekonomi makro.
      Dosennya puyeng, bikin mimisan.

      Hapus
  8. benar2 sebuah bukti penelitian dengan methode pendekatan absurdismelistus surealis, saya salut dengan ada bung

    Prof. Ahmad Farid M.Ab (master of Abstrak)

    BalasHapus
  9. Hanya jomblo yg mikir sejauh dan serumit itu, sumpah!
    muehehehe~

    BalasHapus
  10. PORNO, GAL.... --" Apabila sejenis Galih bergabung membentuk sebuah boyband, maka akan terjadi penurunan harga BBM. Sekian. :)))

    BalasHapus
  11. absurd!! haha.. aduh ga ngerti gue ekonomi ekonomian -_- maklum anak IPA :p #LUPAKAN dan kenapa harus selalu orgasme? bzzzzzzz

    BalasHapus
  12. sebagai anak ekonomi gue ngerasa gagal. KENAPA ITU KURVA DIJADIIN KAYA BEGONOOOOO !!!!!
    hastagaaaa.. ampuuun deh ya boyband impactnya ampe segitunya. -_____-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha
      Ampun emaaak.
      Aku pun anak ekonomi yang gagal :p

      Hapus
  13. omg, haha. bisa gitu ya hubungin kenaikan BBM sama boyband Indonesia.
    analisisnya thumbs up deh! ^^
    setuju deh sama kamu..

    Oh ya, join "blog photo book" giveaway di blog-ku ya. yang beruntung bisa dapet spesial photo book bertema blog mereka spesial buatanku.. :)

    xoxo
    kelimutu

    BalasHapus
  14. jah.. itu gambarnya di sensor kenapa?? menjijikan wkwkw..

    by the way.. memang kalau rumus - rumus itu benar adanya. kayaknya Pak SBY juga ngarti kali yak sama itung - itungan kayak ginian. jadinya beliau mau naikin harga BBM -______-

    BalasHapus
  15. Yah, maklum aja. Jomblo sih #eh hahaha Ini analisis terkampret yg pernah aku ketahui hahaha XD

    BalasHapus
  16. Bah.. trnyata fungsi dri rumus newton jadi menyebar luas, bahkan ekonomi. Tapi klo dipkir2 bteul juga thesisnya bang.

    oya, kok belalai yg blom disunatnya gak disensor?

    BalasHapus
  17. Ya Allah mas Aih...
    mabok abis baca ini... -____"

    BalasHapus
  18. emang BBM harus dinaikan! atau sekalian aja pajak kendaraan dinaikan biar pada naik angkot aja tuh.

    BalasHapus
  19. hahahahah di bilang nyambung ya nyambung di bilang kaga ya kaga ,
    ehh buset deh gal
    :D


    besok gw yang bikin gal SOLUSI PENEKANAN KENAIKAN HARGA BBM dengan memperbanyak JOMBLO2
    :D

    BalasHapus
  20. mata sliwer. paling pusing liat² angka x_x

    BalasHapus
  21. Ah kagak mudeng Gue...

    Yang gue mudeng cuman ini :

    Jumlah Boyband berbanding terbalik dengan waktu yg tersisa di bumi ini dan berbanding lurus dengan homo-homo yg mulai berani unjuk gigi...

    BalasHapus
  22. Ini apa...? (.___. ) *mata jadi siwon*

    BalasHapus

Kategori Utama