Keabsurdan dalam Bebenah Kostan

Halooooow..
Selamat malam para pemirsaah.
Ketemu lagi bersama sayah Galih Silupautang dalam acara muterin Indonesia.. #tsaaah



Malam ini gue mau nyeritain tentang lika-liku pertemanan gue dengan si Badot.
Sekilas gue ceritain tentang doi. Dia adalah sejenis mamalia laut berkaki empat, berbelai panjang, kupingnya dablang, bergigi lancip, berbulu ketek ahay dan makanan kesukaannya pepes ikan teri. Dia itu temen kampus gue. Pertemanan gue sama dia ini akibat banyaknya kesamaan antara gue dengan dia. Mulai dari pemikiran, gaya potong rambut, nomor celana dalem, bentuk jempol kaki, sampe bentuk lobang idung. #abaikan


Kalau pengen liat bagaimana penampakannya, mari gue tunjukin. (orang-orang berumur dibawah 16 tahun, disarankan untuk tidak melihat)

Gue juga heran, kenapa dia punya wajah setampan itu.

Oke, pada awalnya pertemanan gue ini biasa aja, sebatas perkenalan mahasiswa baru yang cuma kenal muka kemudian kalo ketemu say hay. Tapi karena gue sekelas sama dia, akhirnya intensitas obrolan pun makin sering dilakukan. Mulai dari ngomongin mahasiswa laen yang mukanya serem-serem (baca :  abstrak), ngomongin dosen yang kalo ngajar kayak ngedongeng, sampe adegan mimpi basah yang dialamin malam sebelumnya. Pada akhirnya, lama kelamaan kita pun akrab, kemudian mesra.



Beberapa hari yang lalu, berhubung kita berdua ini jomblo belum mempunyai pasangan, kita mengisi waktu kosong dengan rapih-rapih kosan yang udah kayak kapal pecah. Bayangin aja, di dalem ruangan yang punya luas cuma 4x5m, di setiap sudut kamar banyak botol minuman berserakan, puntung rokok berceceran dimana-mana, kancut bergelimpangan, dan cewek-cewek yang ngegeletak tak berdaya. (Sumpah, ini cuma imajinasi mahasiswa jomblo yang keabisan sabun mandi)



Oleh sebab hal itu, kita pun memutuskan untuk segera merenovasi kostan agar lebih layak lagi untuk ditiduri (siapa bilang istri/suami aja yang bisa ditidurin, kostan juga bisa).


Untuk mempermudah pekerjaan berat ini, kita pun mulai menyiapkan alat-alat yang sekiranya dibutuhin untuk bersih-bersih. Ini dia alat-alatnya :


What's on your mind?
Eh... salah-salah..
Maksud gue ini


Sebenernya gak gini-gini banget sih, tapi gapapa deh biar keliatan keren. hahaha
Dan, bersih-bersih pun dimulai...
#Jengjengjeng 




Banyak keanehan yang ditemukan ketika kita bebenah. Mulai dari ditemukannya sarang laba-laba yang menyimpul kusut membentuk siluet wajah Mika Tembayong #abaikan , sepasang kaos kaki yang berlumut busuk, gigi geraham Kak Seto, sampe kancut ibu kost yang menjuntai indah di tepian lemari (Sumpah, kita berdua gak ngapa-ngapain semalem)


Tapi, ada satu hal yang sangat mengganggu aktivitas bersih-bersih yang kita lakuin. Tercium semerbak bau bangkai yang bikin hidung kita berdua mimisan. Kita cari-cari asal bau bangkainya, diawali dari diri masing-masing, seperti ketek, mulut, kuping, jempol kaki. Tapi semua gak ada yang cocok. Kita pun merenung, melamun, galau, mangap, orgasme.


Setelah menyewa anjing cihua-hua milik Polteng Saeful Bachri, akhirnya asal dari bau bangkai tersebut pun ditemukan. Ternyata, bau itu berasal dari seonggok makhluk yang tewas di atas atap kostan. Entah makhluk apa itu, mungkin mayat selingkuhan ibu kost, atau badak tersesat yang akhirnya mati karena gak dapet makan, atau bisa juga mayat Afriyani yang bunuh diri akibat depresi dan bisa jadi atau-atau yang lain. Entahlah. Gue gak mau banyak berspekulasi, takut dianggap sebagai titisan anggota parlemen negeri ini. #tsaaah


Kita memutuskan untuk mengabaikan bangkai itu, karena diluar jangkauan duo kontet semampai seperti kita, bahkan babi ngepet sekalipun. Semoga dengan semakin semerbaknya bau bangkai ini, kita berdua gak sampai pingsan, terlebih koma.


Begitulah cerita gue sama si ngehe, badot.
Semoga pertemanan ini diberkahi Tuhan.
Sehingga kita bisa segera menemukan jodoh yang sama-sama kita idam-idamkan, agar tak ada lagi cerita sabun yang habis sebelum waktunya.
Aamiin







Sekian dulu cerita dari gue.
Bye...


Aktivis Goyang Gayung

10 komentar:

Kategori Utama